PURBALINGGA – Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Kabupaten Purbalingga diprioritaskan menyasar ke desa-desa yang menjadi lokus penanganan stunting atau (gangguan pertumbuhan kronis anak). Hal ini diungkapkan oleh Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga Ir Heru Budi Hartono MSi, Rabu (6/4) di Kantor Balai Desa Condong, Kecamatan Kertanegara.
“Sasaran lokasi kampanye Gemarikan ini disamping kami melihat angka kemiskinan dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), kami juga memilih desa yang menjadi lokus penanganan stunting,” kata Heru dalam Acara Gemarikan.
Ia mengungkapkan tahun ini Gemarikan didukung oleh Pemkab Purbalingga dan juga Pemprov Jateng. Desa yang menjadi sasaran diantaranya Desa Karangasem, Desa Condong dan Desa Panusupan. Dalam Gemarikan, disamping kampanye juga dilaksanakan pemberian sejumlah bantuan diantaranya paket berisi beras (3 Kg) dan ikan lele (1 Kg) serta paket aneka produk olahan ikan.
“Di Desa Condong ini kita bantu 300 paket Beras-Lele untuk masyarakat kurang mampu dan bantuan 90 paket untuk ibu hamil dan menyusui berupa produk olahan pangan ikan yang dibuat oleh pelaku industri pengolahan ikan dari Purbalingga,” katanya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM dalam kampanye Gemarikan, menekankan agar konsumsi ikan untuk ditingkatkan. Sebab ikan banyak terdapat manfaat vitamin, protein dan juga omega 3. Disamping itu dari segi harga, ikan lebih terjangkau dibanding sumber protein hewani yang lain.
“Omega 3 memiliki manfaat untuk mencerdaskan otak anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Maka bagi orang tua yang ingin anaknya cerdas maka harus membiasakan makan ikan,” katanya.
Agar ikan semakin digemari, khususnya anak-anak, Bupati juga menghimbau agar ibu-ibu rumah tangga bisa membuat olahan ikan yang lebih bervariasi. Tidak hanya digoreng atau dibakar, akan tetapi bisa diolah menjadi siomay, otak-otak, bakso ikan, nugget dan sebagainya.
“Jangan khawatir, Tim Penggerak PKK bisa membantu kampanye Gemarikan dengan giat melakukan pelatihan-pelatihan memasak, mengolah dengan bahan baku ikan. Jadi ikan tidak hanya digoreng atau dibakar tapi juga bisa diolah jadi makanan lain yang menarik untuk anak-anak,” katanya.
Karena kandungan gizinya yang tinggi, konsumsi ikan juga bisa mencegah terjadinya stunting. Menurut Bupati gizi yang tinggi ini bisa diberikan sejak pada kehamilan hingga 2 tahun setelah lahir, termasuk ASI eksklusif. Tidak hanya itu, Bupati juga menghimbau agar orang tua senantiasa memberikan pendampingan dan asupan gizi yang baik untuk anak di masa golden age.
“Golden age merupakan masa penting memberikan asupan gizi yang baik dan mendidik untuk membentuk karakter yang bagus. Maka orang tua harus mendampingi dengan baik karena masa-masa ini akan menjadi penentu kualitas mereka ke depannya,” ungkapnya. (Gn/Humas)