PURBALINGGA INFO- Pancasila sebagai ideologi bangsa bukan suatu benda khayalan atau abstrak yang tidak bisa dipraktekkan. Hal tersebut disampaikan Budayawan Purbalingga Agus Sukoco saat memberikan materi pada acara silaturahmi Kepala Desa se-Kabupaten Purbalingga dengan Bupati, Wakil Bupati dan Forkopimda Kabupaten Purbalingga, Selasa (14/6/2022) di rest area Mrebet komplek Masjid Cheng Hoo.
Agus mengatakan, Pancasila adalah sebuah jalan yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan bukan benda abstrak. Menurutnya, sila-sila yang ada pada Pancasila bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan saling berhubungan antar satu sila menuju sila yang lainnya sehingga Pancasila merupakan ideologi yang nyata.
“Pancasila itu bukan khayali atau abstrak. Pancasila benar-benar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan antar sila-silanya saling berhubungan,” katanya.
Agus menambahkan, Pancasila mampu mempersatukan bangsa sehingga menjadi modal awal untuk maju. Dirinya mencontohkan keruntuhan Majapahit akibat dari perpecahan dan sudah tidak lagi menjaga persatuan yang dimulai dari para elite kerajaan yang mementingkan kekuasaan pribadi dan kelompoknya.
“Setelah Hayam Wuruk turun tahta, perebutan antara anak dan menantu mencapai kekuasaan membuat Majapahit akhirnya runtuh. Ini yang dihindari dan kita harus bersatu, yang mampu menyatukan adalah Pancasila,” imbuhnya.
Dia juga menjelaskan bahwa Desa secara tidak sadar telah mempraktekan Pancasila dengan nilai-nilai yang ada di Desa. “Kalau ada warga Desa misalnya tidak hafal Pancasila, mereka justru telah mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut juga diisi dengan tausiyah oleh Wakapolres Purbalingga, Kompol Pujiono yang menyatakan bahwa tali silaturahmi dan persatuan wajib untuk dijaga. “Silaturahmi harus dijaga apalagi para Kades ini mempunyai warga yang harus dijaga kerukunannya,” pungkasnya. (LL/Kominfo).