PURBALINGGA INFO- Pandemi Covid-19 yang mengharuskan pembatasan kegiatan memaksa banyak orang untuk menghabiskan waktu di rumah. Keadaan tersebut banyak diisi dengan memainkan gadget sehingga makin mereduksi banyak hal termasuk untuk memainkan permainan tradisional bagi anak-anak.
Hal di atas disampaikan ketua panitia peringatan Hari Anak Nasional Kabupaten Purbalingga tahun 2022, Sri Wahyuni yang diikuti beberapa lintas sektor yang peduli terhadap anak, Ahad (24/7/2022) di halaman NSC Braling Jalan Ahmad Yani Purbalingga. Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi beserta ketua Dekranasda dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purbalingga.
Sri Wahyuni mengatakan, anak-anak banyak yang tidak memainkan permainan tradisional lagi karena disrupsi teknologi dan banyak menghabiskan waktunya untuk bermain game online. Menurutnya, hal tersebut diikuti dengan Pandemi Covid-19 yang mengharuskan pembatasan kegiatan dan banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga anak lebih asyik untuk memainkan game online.
“Pandemi Covid-19 banyak dihabiskan untuk memainkan game online sehingga permainan tradisional ini perlu kenalkan kepada anak-anak kita,” katanya.
Dia menambahkan, hal itu juga dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa percaya diri, inovatif dan kreatif. Peserta yang berjumlah 250 anak tersebut terasa meriah dengan berbagai permainan tradisional seperti congklak, sunda manda, ular tangga, holahoop dan lainnya.
“Ini juga dalam rangka menumbuhkan rasa percaya diri inovatif dan kreatif bagi anak,” imbuhnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam sambutannya bernostalgia dengan berbagai permainan anak dan ikut memainkan alat musik tradisional angklung. “Dulu waktu kecil saya juga main seperti ini. Makanya adek-adek sekalian ayo main permainan tradisional sebagai wujud pelestarian budaya,” pungkasnya. (LL/Kominfo).