PURBALINGGA INFO, Satu lagi makanan merakyat gejot tahu Pak Imoeh sangat melegenda dan rasanya masih enak di lidah. Gejot Pak Imoeh ini ternyata dikelola oleh kakak beradik yakni Pak Mustofa dan Pak Imoeh. Pak Mustofa buka pada pagi hari, sedangkan Pak Imoeh pada sore hari.
Mustofa mengatakan gejot Pak Imoeh berasal dari warisan orangtuanya yakni Sanwiroji, yang telah berdiri sejak tahun 1960 yang bertempat di sebelah barat kantor Pos Purbalingga, dekat alun-alun Purbalingga. Nama branding gejot Pak Imoeh berasal dari nama adiknya.
“ Dulu satu porsinya harganya Rp 50 pada tahun 1960 dan sekarang harganya Rp 15 ribu,” ujar Pak Mustofa saat sambil memotong kecil-kecil tahu hangatnya. Tahu yang dibuat gejot lokal yakni tahu Kalikabong.
Pak Mustofa berdagang di warung itu sejak pukul 8 pagi sampai pukul 3 sore, sedangkan adiknya mulai jam 3 sore sampai jam 10 malam. Seharinya rata-rata penjualan sekitar 100 porsi, peminat gejot berasal dari semua golongan, dari golongan bawah sampai menengah, dari anak-anak sampai orang dewasa.
“ Selain level tingkat kepedasan, di sini juga bisa dipesan kekeringan tahu. Ada pelanggan yang sukanya tahu kering atau agak basah, semuanya kami layani,” ujarnya. Selain gejot, warung ini pun menyediakan mendoan yang tak kalah nyaminya, dan biasanya buat teman makan gejot, atau untuk menuggu racikan gejot siap saji.
Salah satu langganan setianya, Wirawan dari Kalimanah mengatakan gejotnya enak, bumbunya ok dan gorengan tahunya yang hangat sangat cocok buat sekedar ganjal perut lapar. “ Pokoknya enak, rugi jika tidak mempir ke sini,” ujarnya. (dy)