PURBALINGGA – Bupati Purbalinggga Tasdi menjanjikan tambahan bantuan untuk Palang Merah Indonesia (PMI) Purbalingga. Tambahan itu untuk ukung kegiatan kemanusiaan yang selama ini dilakukan oelh PMI. Saat ini, bantuan Pemkab untuk PMI hanya Rp 40 juta dan seluruhnya diberikan kembali kepada masyarakat yang terkena musibah bencana.
“Pemkab sangat mendukung kegiatan kemanusiaan oleh PMI, oleh karenanya sudah selayaknya Pemkab harus memberikan dukungan penuh untuk PMI. Paling tidak, bupatine anyar, masak bantuan nggo PMI ajeg, ya paling ora ditambahi lah (Bupati baru, bantuan ya tidak tetap, akan ditambah,” kata Tasdi saat kepada para pengurus PMI saat melakukan audiensi di ruang kerja bupati, Kamis (28/4) petang.
Dibagian lain, menanggapi kekhawatiran akan digusurnya Unit Donor Darah (UDD) PMI yang berada di kompleks RSUD Goeteng Tarunadibrata, Bupati Tasdi berjanji akan berkoordinasi dengan PJ direktur RSUD dr Nonot Mulyono, M.Kes. Kekhawatiran itu muncul karena RSUD akan memperluas bangsal rumah sakit agar memenuhi standar jumlah tempat tidur sebagaimana aturan yang disyaratkan Kementerian Kesehatan.
“Kami memang harus menambah jumlah tempat tidur, paling tidak satu per mil dari jumlah penduduk Purbalingga. Saat ini saja, Purbalingga baru memiliki sekitar 540 an tempat tidur dari lima rumah sakit dan 1 puskesmas rawat inap.Kami akan menambah jumlah puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap, dan juga mendorong swasta yang akan mendirikan rumah sakit di Purbalingga,” kata Tasdi.
Tasdi juga mengapresiasi kegiatan di Unit Donor Darah (UDD) yang mampu menyediakan darah terus menerus dan tidak sampai kekurangan. Bahkan, UDD PMI Purbalingga sudah mampu membantu sejumlah rumah sakit di luar Purbalingga untuk memasok kebutuhan darah. Sejumlah rumah sakit yang dipasok darah seperti RSUD Margono Soekaryo Purwokerto, RSUD Banyumas, RS Dita Medika, dan RS Emanuel Klampok. “Kami menyampaikan berterima kasih karena pasokan darah di UDD PMI Purbalingga selalu tersedia dan memiliki cadangan stok,” kata Tasdi.
Menyingggung klinik PMI, Pemkab akan mengkaji lebih lanjut untuk mendukung pendirian klinik lagi yang dikelola PMI. PMI saat ini memiliki satu klinik, dan rata-rata satu bulan melayani antara 1.800 – 2.000 pasien. “Pelayanan kesehatan memang perlu ditingkatkan, dan atas usulan pengurus PMI untuk menambah klinik akan kami kaji lebih lanjut,” kata Tasdi.
Ketua PMI Purbalingga Suyitno mengatakan, untuk klinik PMI Purbalingga saat ini dilayani oleh lima dokter umum dan seorang dokter gigi. Jumlah pasien yang dilayani klinik PMI terus mengalami peningkatan seiring dengan pelayanan yang semakin baik. Klinik PMI juga melayani pasien BPJS kesehatan, serta pasien umum. “Klinik PMI baru melayani dua poli yakni poli umum dan poli gigi. Untuk menambah poli spesialis, PMI kesulitan mencari tenaga dokter spesialis yang mau membuka praktek di PMI,,” kata Suyitno.
Sementara Kepala UDD PMI dr Yusi Febrianto, MPH mengatakan, dalam satu tahun UDD PMI mampu menyiapkan sekitar 9.000 kantong darah. Jumlah ini memang belum ideal jika dibandingkan jumlah penduduk. Idealnya produksi darah sebanyak 2 persen dari jumlah penduduk. Paling tidak harus bisa produksi sebanyak 12.000 kantong dalam satu tahunnya. “Produksi darah UDD PMI Purbalingga baru sekitar satu persen lebih. Ini memang masih kurang, namun jika dihitung dengan kebutuhan, sudah sangat mencukupi dan bahkan berlebih. Secara nasional saja, produksi darah di Indoensia masih kurang jika dibandingkan dengan total jumlah penduduk,” kata Yusi. (*/Hr)