PURBALINGGA – Peringatan kegiatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tingkat Kecamatan Kejobong berlangsung meriah. Selain dihadiri Bupati Purbalingga Tasdi, Kepala Dinas Pendidkan (Dindik) Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan Setyadi, Inspektur Inspetorat Kabupaten Purbalingga Wahyu Kontardi, Kabag Organisasi dan Kepegawaian Setda Purbalingga Widiyono dan Camat Kejobong Suwardi juga kepala unit pelaksan teknis (UPT) Dindik Kecamatan Kejobong serta diikuti para pensiunan pegawai Dindik dan masyarakat Kejobong.
Berbagai kegiatan untuk memeriahkan kegiatan tersebut, selain upacara Hardiknas tanggal 2 Mei lalu, kegiatan lainnya adalah donor darah, jalan sehat, kreasi baru Banyumasan siswa SD/SMP/SLTA, dan memberikan bantuan bagi siwa kurang beruntung Puncaknya adalah pagelaran wayang kulit semalam suntukbersama dalang Kukuh Bayu Aji serta Bima Seto Aji dihalaman pendapa Kecamatan Kejobong Rabu malam (3/5).
Menurut Ketua Panitia Peringatan Hardiknas Kecamatan Kejobong Tujiono dalam laporannya menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut mengacu pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdinas serta dasar kegiatan adalah, musyawarah MKKS, musyawarah Kepsek dari SD/MISMP se-Kecamatan kejobong. Kegiatan tersebut, bertujuan untuk menumbuhkembangkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang merupakan warisam leluhur para pendiri bangsa.
“Selain itu juga untuk menumbuhkan budaya kerjasama dalam kebersamaan antara peserta didik, guru dan masyarakat dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidkan nasioanl. sebagi sarana untuk beprestasi berkreasi bagi guru dan sisw,”jelasnya.
Bupati Purbalingga Tasdi mengapresiasi kegiatan para insan pendidikan di Kecamatan Kejobong mulai dari UPT Dindik, guru dan siswa yang sudah bergotong royong mempersembahkan tontonan bagi masyarakat. Sehingga atas apa yang dilakukan insan pendidikan berupa darma bakti, kerja keras tidak diragukan lagi untuk berbangsa dan bernegara dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.
“Saya apresiasi sekali kepada insan-insan pendidikan yang sudah saeyeg saeko proyo, mencerdaskan anak bangsa. Sehingga atas apa yang dilakukan, berupa darma bakti, kerja keras tidak diragukan lagi. Dan melalui pagelaran wayang kulit, yang merupakan ciri khas jati diri bangsa Indonseia yang sudah di akui oleh UNESCO, tidak hanya menjadi tontonan saja, akan tetapi harus mejadi tuntunan bagaimana mengedukasi masyarakaat melalaui wayang kulit ”tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, bupati mengingatkan, tentang hakekat pendidkan, bahwa dengan peringatan hardiknas, para insan pendidik harus banyak bersyukur kepada Tuhan. Selain itu juga harus memaknai peringatan tersebut dengan bersyukur masih bisa mendarmabaktikan pikiran, tenaga untuk bangsa dan masyarakat. Selain itu, pihaknya meminta dukungan dari semua pihak, karena saat telah disusun rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Dalam RPJM tersebut, pihaknya memprioritaskan bidang pendidikan dirogramkan oleh pemerintah daerah (pemda) lima tahun kedepan.
Sedangkan menyikapi kondisi sosial masyarakat Purbalingga sebagai bahan instropeksi yang terkait dengan pendidkan, masih banyak hal yang harus dilakukan
“Oleh karena itu, kita tidak akan berhenti menyemangati masyarakat dan anak-anak kita, sesuai dengan nafas daya juang KH Dewantoro dan mudah-mudahana cita-cita serta harapan beliau bisa diteruskan dan kita wujudkan,”tuturnya. (Sukiman)