PURBALINGGA – Dari tahun ke tahun, investor yang menanamkan modalnya di Purbalingga relatif mengalami penurunan, secara umum, investasi di Purbalingga dalam dua tahun terakhir lebih kecil dari dua tahun sebelumnya. Bagi Kabupaten Purbalingga, investasi menjadi hal yang penting, selain sebagai kabupaten yang pro terhadap investasi, kehadiran investor jugu turut mengurangi jumlah pengangguran.
“Untuk itu, Purbalingga yang dahulu dikenal dengan kabupaten yang pro investasi harus segera diimplementasikan. Sehingga regulasi atau aturan-aturan yang menghambat masuknya investor ke Purbalingga harus segera dievaluasi,”pinta Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, saat Apel Pagi di Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan Terpadu (KPMPT) Kabupaten Purbalingga Kamis (12/5)
Wabup meminta, agar untuk menarik minat investor ke Purbalingga pelaksanaan pelayanan dan perijinan harus dengan prinsip murah, mudah dan cepat, sehingga investor tertarik menanamkan modalnya di Purbalingga. Menurutnya, pengangguran di Kabupaten Purbalingga sampai dengan saat ini masih banyak, sehingga salah satu cara untuk menguranginya adalah dengan menarik investor agar mereka menanamkan modalnya di Purbalingga.
“Sehingga harapannya, dengan banyaknya investor yang meenanamkan modalnya di Purbalingga, tingkat kemiskinan dan pengangguran dapat dikurangi,”tuturnya.
Menurut wabup, saat ini, menurunya investasi juga tidak lepas dari pelambatan ekonomi di tingkat pusat, regional maupun daerah. Sehingga atas arahan Presiden, kepala daerah, diminta melaksanakan pembangunan yang dapat dirasakan oleh rakyat berupa program-progarm/kegiatan yang sudah di rencanakan dalam Anggaran Belanja Dan Pendapatan Daerah (APBD) harus segera direalisasikan.
“Atas arahan Presiden, saya bersama pak bupati sudah melaksanakan berbagai hal, salah satunya dengan rapat koordinasi dan evaluasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD), serta bagi SKPD untuk menayangkan pelaksanaan kegiatan dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP). Mencermati pertumbuhann investai di Purbalingga yang semakin tahun semakin menurun, sehingga untuk meningkatkan kembali investor ke Purbalingga perlu evaluasi, kira-kira apa penyebanya. Harapannya untuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) akan ada peningkatan untuk mendukun peningakatan investasi di Purbalingga,”ujarnya.
Kepala Kantor KPMPT Kabupaten Purbalingga Mukodam mengatakan, saat ini investasi di Purbalingga secara umum, dari dua tahun terkahir tumbuh lebih kecil dari dua tahun lalu. Ada banyak faktornya, salah satunya faktor ekonomi nasional yang mengalami pelambatan. Namun di Purbalingga ada faktor khsusus/spesifik , salah satunya lokasi industri yang masih tersisa dan belum menarik bagi investor karena jarak masih terlalu jauh dari perkotaan yaitu di daerah Kutawis Kecamatan Bukateja dan Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon.
“Sedangkan infrastruktur juga belum memungkinkan terutama daerah Kutawis dan Kedungbenda. Investor masih berkeinginan memilih tempat yang tidak jauh dari perkotaan, karena untuk Kelurahan Mewek , Desa Jetis serta Keluarahan Kalikabong dan Kalimanah sudah tidak ada lahan,”jelasnya.
Mukodam berharap, agar ada kebijakan pengembangan investasi dari ketersediaan ruang untuk lahan industri, terutama bidang perdagangan dan jasa. Selain itu, harapannya ada refiew RTRW atau sesuatu yang penting dan memberikan dampak lebih bagus kedepan. Menurutnya, sepanjang RTRW bisa mengakomodir, baik itu lahan untuk perluasan perusahaan yang sudah ada maupun perusahaan baru atau ada lokasi baru yang lebih memungkinakan daris sisi jarak, kemudian infrastrukturnya tidak terlalu jauh dari kota.
“Kalaupun jauh, sepanjang infrastruktunya memadai dan masyarakat mendukung kehadiran investasi, hal tersebut menjadi bagus. Harapannya refiewRTRW itu menjadi salah satu solusi investasi kedepan,”tuturnya
Mukodam menandaskan, saat ini di Purbalingga ada 23 penanaman modal asing (PMA), untuk tahun 2015, ada dua penambahan PMA baru yang bergerak di bidang rambut dan kerajinan. Untuk tahun ini, harapannya akan bertambah sehingga, harapnnya, agar pemanfaatan lahan yang ada untuk diupayakan, sehingga investor akan datang ke Purbalingga. KPMPT, saat ini masih menerapkan investasi padat tenaga kerja, sehingga kalau masyarkat bekerja harapannya bisa mengakses pendidikan, serta taraf hidup meningkat, sehingga investasi menjadi faktor penting untuk bisa mengurangi pengangguran dan kemiskinan di Purbalingga
“Untuk itu, pelayanan perijinan juga akan ditingkatkan, kecepatannya, ketepatannya serta ketransparanannya, sekaligus fasilitasi mulai dari proses perijinan hingga di lapangan,”tandasnya. (Sukiman)