PURBALINGGA – Respon cepat ditunjukan oleh Bupati Purbalingga Tasdi. Saat dirinya mendengar terjadi kasus keracunan yang menimpa sejumlah warga desa Binangun Kecamatan Mrebet, Bupati bersama sejumlah pejabat Pemda melakukan pantauan di Puskesmas Serayu Larangan, Mrebet, tempat sejumlah korban mendapatkan perawatan. Selain menjenguk korban, Bupati juga memberikan sejumlah santunan.
Sabtu Sore, (21/5) puluhan warga Desa Binangun Kecamatan Mrebet mengalami pusing dan mual usai menyantap hidangan dalam sebuah kegiatan Pengajian di Desa Binangun. Diduga warga mengalami keracunan usai menyantap makanan dalam acara tersebut. Wahyo Surip, warga Binangun yang menjadi tuan rumah dan penyelenggara kegiatan menghidangkan nasi kuning dan sejumlah makanan ringan.
Di Puskesmas Serayu Larangan, Bupati Tasdi menyampaikan rasa prihatin kepada para korban. Seketika itu, Tasdi menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dr Nonot Mulyono, agar seluruh biaya pengobatan para korban ditanggung oleh Pemkab.
“Seluruh korban kita tanggung biayanya. Termasuk yang di rumah sakit swasta,” kata Bupati Tasdi didampingi Kepala Bagian Kesra Muh Nurhadi, Camat Mrebet Bambang Wijonarko dan sejumlah pejabat lainnya.
Kepala DKK dr Nonot Mulyono mengaku sudah langsung memerintahkan kepada jajaran rumah sakit dan puskesmas agar seluruh biaya pengobatan korban keracunan Binangun tidak ditarik biaya alias gratis. Biaya pengobatan di Puskesmas dan RSUD agar ditanggung dengan dana Jamkesdakin. “Yang berobat di Rumah Sakit Swasta, sudah kita perintahkan kepada pihak rumah sakit untuk tidak menarik biaya pengobatan. Biaya atas korban keracunan yang ditangani dapat diklaim ke Dinas Kesehatan Kabupaten,” jelasnya.
Nonot menuturkan, hingga Minggu sore ada 90 korban karacunan dewasa dan anak-anak yang dirawat di sejumlah tempat pelayanan kesehatan. 10 korban diantaranya hanya dilakukan rawat jalan dan diperbolehkan pulang.
“Yang rawat inap jumlahnya 18 orang di Puskesmas Serayu Larangan, 4 orang di PKU Muhammadiyah Bobotsari, 9 orang di RS Nirmala dan di RSUD Goeteng Tarunadibrata sejumlah 49 orang,” jelasnya.
Dari pantauan Humas, kejadian bermula pada Sabtu siang (21/5) pukul 14.00 WIB dilaksanakan acara syukuran dan pengajian dirumah Wahyo Surip (35) warga Rt 5/1 Desa Binangun, Kecamatan Mrebet, yg dihadiri sekira 70 Muslimat dan anak-anak. Acara itu berakhir sekira pukul 15.30 WIB.
Malamnya, sekira pukul 23.00 banyak warga yang hadir pada saat itu merasa mual-mual secara mendadak. Hingga Minggu dini hari (22/5), banyak anak-anak yang ikut hadir dalam pengajian tersebut mendadak muntah-muntah dan buang air besar . Hingga akhirnya sejumlah warga dirujuk ke Puskesmas terdekat dan RSUD dr R Goeteng Tarunadibrata.
Para korban, diduga mengalami keracunan menu makanan yang dihidangkan saat pengajian berupa nasi kotak yang terbungkus stereofom. Nasi kota tersebut berisi nasi kuning, satu butir telor ayam balado, sayur tempe kering, kerupuk udang dan buah jeruk.
Saat ini, kejadian tersebut sedang dalam penyidikan oleh Polsek Mrebet dan Polres Purbalingga. (Hardiyanto)