PURBALINGGA – Gerakan Muhammadiyah yang dipelopori oleh KH Ahmad Dahlan dalam rangka menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar serta bidang dakwah keagamaan, pendidikan sudah terlihat nyata dan dirasakan oleh masyarakat. Sehingga atas kontribusi dan pengabdian yang besar dari keluarga besar Muhammadiyah terhadap kemajuan Purbalingga yang sejahtera dan berakhlakul mulia akan segera terwujud
“Artinya rakyat Purbalingga sudah menikmati dan merasakan betul bagaimana kehadiran Muhammadiyah yang digali oleh Ahmad Dahlan. Oleh karena itu, pemkab mendorong , kepengurusan yang baru untuk segera membuat program serta bergerak cepat bersinergi dengan pemerintah bersama-sama mewujudkan Purbalingga yang berakhlakul kharimah,”tutur Bupati Purbalingga saat memberikan sambutan pada Pelantikan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Purbalingga Masa Bakti Tahun 2016-2020 di Pendapa Dipokusumo Sabtu (4/6) yang dihadiri Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Jawa Tengah, Ketau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purbalingga, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Purbalingga serat jajaran, sesepuh dan tokoh Muhammadiyah Purbalingga.
Menurut, bupati, Purbalingga sampai hari ini, peta sosial masyarakat Purbalingga masih banyak persoalan, sedangkan bupati dan wakil bupati serta para pemangku kepentingan di Purbalingga tidak bisa melaksanakn sendirian tanpa bantuan dari semua pihak. Sehingga dibutuhkan saeyeg saeko proyo kerja sama dari semua pihak, antara, pemerintah, ulama dan umat harus menyatu mengentaskan persoalan-persoalan Purbalingga.
Bupati menjelaskan, bahwa kemiskinan di Purbalingga masih 19,75 persen dan nomor urut satu di Karesidenan Banyumas serta peringakt lima di Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan indeks pembangunan masyarakat ( IPM)nya rangking 26 se-Jawa Tengah per Desember 2015.
Dibidang pendidikan, angka partisipasi kasar (APK) Purbalingga SD belum mencapai 100 persen dan baru mencapai 96 persen. Atau masih ada empat persen anak usia 7-12 tahun yang seharusnya sekolah dasar (SD) akan tidak terurus dan tidak bersekolah termasuk anak usia sekolah menengah pertama (SMP) umur 12-15 yang seharusnya sekolah tapi hanya lulus SD saja selesai dan tidak melanjutkan. Sampai dengan sekarang di Purbalingga masih ada 1.839 anak tidak sekolah SD maupun SMP serta rata-rata anak miskin/ tidak mampu,
“Oleh karena itu, pemkab membuat Kartu Purbalingga Pintar dan dianggarkan Rp3 miliar untuk anak-anak tersebut,”jelas bupati.
Untuk itu, sambung bupati, pihaknya bersama wakil bupati punya agenda penting jangka pendek setelah ada visi misi. Sedangkan visinya sudah jelas yakni menuju Purbalingga yang mandiri , berdaya saing menuju masyarakat sejahtera dan berakhlak mulia meneruskan visi bupati terdahulu. Misinya yang dituju adalah dengan menyelenngarakan pemerintah yang profesional, efisien efektif dan demokratis. Sehingga seluruh keluarga besar Muhammadiyah harus tahu agenda penting bupati dan wakil bupati Purbalingga, yaitu agenda intelektual, struktural, manajerial dan agenda sosial.
Menurut bupati, melihat performance track reccordnya dibawah kepengurusan PD Muhammadiyah Purbalingga yang baru, pihaknya yakin, bahwa para pengurus baru akan meneruskan program-program pengurus lama lama dan akan bersinergi dengan pemkab Purbalingga yaitu bupati dan wakil bupati Purbalingga.
Susunan kepengurusan PD Muhammadiyah Purbalingga Tahun 2016-2020 yang baru saja dilantik untuk jabatan ketua dijabat oleh Ali Sudarmo dengan anggota Sukarman, Fauzan, Muzni Tanwir, Dodi Prastowo, Mohammad Naseer, Sodikin Masrukin, Suparna, Widodo, Totok Turdiyanto dan Hendar Mulyono serta Sutikno juga Umar Toyib.Mereka dilantik oleh Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Jawa Tengah Bisron Muhtar dengan disaksikan oleh Bupati Purbalingga Tasdi. (Sukiman).