Purbalingga – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mendorong produk UMKM bisa terus naik kelas. Ia mencontohkan produk rajut dari Desa Tidu yang mampu menembus pasar ekspor.
“Ternyata banyak produk UMKM di Bukateja ini yang berkualitas, bagus-bagus yang tentunya harus kita dorong terus pemasarannya, ” ujar Bupati Tiwi dalam arahan di roadshow Pemulihan Ekonomi Kecamatan Bukateja yang berlangsung di Lapangan Desa Kebutuh, Selasa (08/08/2023).
Produk rajut yang diproduksi oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Jaya Desa Tidu memang telah dipasarkan sampai ke mancanegara. Selain rajut, Bupati Tiwi juga mengenalkan produk beras organik yang diproduksi oleh Gapoktan Subur, Desa Kedungjati.
“Beras yang diberi merek dagang ‘Berlian SAE’ ini diproduksi dengan teknologi pertanian ramah lingkungan, bebas residu pestisida,” katanya.
Bupati Tiwi juga dilibatkan untuk mengikuti proses pembuatan batik ecoprint yang disediakan di stand Desa Bajong. Bupati diajak untuk memukul-mukul daun ke media kain agar motif dan ekstrak warna dari daun tercetak dalam kain.
“Kami memproduksi ecoprint mulai tahun 2019, pemasaran sudah sampai ke Solo, Jogja, Semarang, Jakarta bahkan ke Jepang secara online. Galerinya di Desa Bajong RT 2 RW 04. Produk ecoprint selain di kain juga diaplikasikan di sepatu, tas, kemeja, kaos, topi dan lainnya,” kata Astutiyati pengrajin ecoprint dari Desa Bajong.
Melalui kegiatan Roadshow Pemulihan Ekonomi ini, Bupati berharap produk unggulan dari Kecamatan Bukateja ini bisa lebih dikenal masyarakat luas. Ada banyak produk yang digelar, seperti buah dari tanaman hortikultura dari Desa Kebutuh, aneka kerajinan bambu dari Desa Karanggedang, ‘bukan tempe biasa’ dari Desa Wirasaba.
Kemudian, ada produk standing pot dan hiasan dinding dari Desa Kutawis, mie ganyong dan mancho dari Desa Majasari, sepatu dan tas dari Desa Bajong dan lain sebagainya.
Bupati Tiwi mengunjungi satu per satu dan memborong produk UMKM dari stand desa-desa. Ia didampingi sejumlah pimpinan OPD dan Forkompincam Bukateja.(Gn/Prokompim)