PURBALINGGA – Pasukan Garuda yang tergabung dalam pasukan TNI Konga XXVIII-I/ United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) 2016, Rabu (5/10) malam menampilkan seni budaya Indonesia termasuk dari Purbalingga dan Banyumas di Beirut Lebanon. Pasukan tersebut selain membawa misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga membawa misi promosi budaya, kesenian dan pariwisata Indonesia khususnya Purbalingga dan Banyumas.
Kepala Divisi Kebaharian KRI John Lie-358, Lettu Laut (P) Rafael Bimantoro melalui pesan WhatsApp (WA) yang dikirimkan kepada Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengungkapkan, penampilan seni budaya itu dalam sebuah acara resepsi diplomati ‘71th Anniversary Independence Day of the Republic Indonesia’ di hotel Phoenicia, Beirut Lebanon.
“Undangan yang hadir dalam acara itu sekitar 400 orang yang berasal dari kedutaan negara sahabat di Lebaon, pejabat pemerintahan Lebanon, dan tamu VIP lainnya,” kata Rafael Bimantoro, Kamis (6/10).
Rafael mengungkapkan, berbagai suguhan seni yang ditampilkan antara lain Punokawan, kenthongan (thek-thek), tarian dari Bali, dan kesenian sejumlah daerah di Indonesia. Sambutan para tamu sangat luar biasa, bahkan usai acara, para tamu meminta foto bersama dengan para anggota pasukan yang mengenakan kostum punokawan dan kostum penari.
“Secara kebetulan Komandan Kapal Republik Indonesia (KRI) John Lie-358 Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo adalah putra asli Desa Papringan Banyumas, jadi promosi budaya dan pariwisata difokuskan untuk lingkup Banyumas dan sekitarnya,” kata Rafael.
Rafael juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Purbalingga melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) yang telah mendukung misi pasukan tersebut. “Cinderamata dan souvenir yang diberikan kepada pasukan kami, mendapat perhatian yang luar biasa di Lebanon. Begitu pula dengan penampilan Punokawan yang pakaiannya diberi dari Dinbudparpora Purbalingga, mereka menilai unik dan langsung meminta foto bersama,” ujarnya.
Rafael mengatakan, anggota pasukan yang berjumlah 107 prajuit memperkenalkan budaya dan kesenian Purbalingga dan Banyumas di beberapa negara yang disinggahi selama bertugas disana, salah satunya di Lebanon. ”Kami menampilkan kesenian kenthongan dan ebeg Banyumasan, disamping kesenian dari daerah lain di Indonesia. Selain itu kami juga memperkenalkan beberapa produk khas Banyumasan, seperti batik dan dan blangkon dari Purbalingga,” kata Rafael sembari menambahkan, dari jumlah pasukan itu, 20 prajurit diantaranya berasal dari eks Karesidenan Banyumas.
Dibagian lain, Rafael menambahkan, Satuan Tugas Maritim TNI Konga XXVIII-I/ United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) 2016 dipimpin oleh putra asli Desa Papringan, Banyumas, yakni Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo yang juga komandan KRI John Lie-358.Pasukan ini menggantikan personel Satgas XXVIII-H guna melaksanakan misi perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) selama satu tahun, sejak Agustus 2016. Selain bertugas menjaga keamanan perairan laut di daerah misi dari tindakan ilegal yang bisa mengganggu stabilitas kawasan, satgas juga melatih Lebanese Armed Forces – Navy (Angkatan Laut Lebanon). Kemudian melaksanakan pengawasan udara, dan latihan bersama dengan unsur Maritim Task Force “Kami berangkat dari Indonesia pada bulan Agustus 2016 lalu untuk menggantikan personel di KRI Bung Tomo-357,” kata Rafael.
Sementara itu Kepala Bidang Pariwisata, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, pihaknya menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang baik dengan pasukan kontingen Garuda yang tergabung dalam pasukan TNI Konga XXVIII-I/ United Nations Interim Force in Lebanon(UNIFIL) 2016. “Disela-sela bertugas menjaga misi perdamaian, para prajurit TNI tersebut ternyata juga mempromosikan seni budaya, dan pariwisata Purbalingga dan Banyumas. Meski mereka bertugas jauh dari Indonesia, semangat mencintai budaya Indonesia khususnya Banyumasan, ternyata sungguh luar biasa,” kata Prayitno.
Prayitno menambahkan, saat hendak bertugas ke Lebanon, perwakilan pasukan tersebut menghubungi Dinbudparpora. Pemkab akhirnya memberikan sejumlah souvenir dan cinderamata untuk dibawa pasukan itu. Souvenir yang diberikan antara lain berupa blangkon gaya Jawa Tengah 20 buah, blangkon motif hitam Banyumasan 5 buah, pakaian Punakawan Catur 1 paket (4 stel), bulu mata palsu 4 kotak, compacdisk profil wisata Purbalingga 30 buah, dan sejumlah buku seperti buku Purbalingga Tourism Amazing, vision of Purbalingga, sejarah Purbalingga, wisata kuliner Purbalingga, dan sejumlah buku profil lainnya. (y)