PURBALINGGA – SMA Negeri 1 Purbalingga mengadakan kegiatan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), pada Kamis (30/11). Kegiatan bertema “Rekayasa Teknologi” dengan sub tema “Ganesha Green Technology” bagi para murid kelas X dan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan sub tema “Ganesha Peduli Bumi” bagi murid-murid kelas XI tersebut digelar dalam rangka penerapan kurikulum merdeka.
Bertempat di aula SMAN 1 Purbalingga, koordinator kegiatan P5, Sigit Adi Pambudi mengatakan bahwa kedua subtema tersebut dipilih untuk menitikberatkan aspek lingkungan dan teknologi dalam program nyata dan mengintegrasikan pelestarian lingkungan pada kegiatan belajar-mengajar para siswa.
“Di samping itu, tema kali ini pun berkaitan dengan tujuan meraih Sekolah Adiwiyata,” terangnya.
Gelar karya ini, lanjutnya menjelaskan, berbeda dengan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya. Dengan adanya 6 kelompok murid kelas X serta 5 kelompok murid kelas XI dalam proyek semacam ini, daya kreatifitas para siswa akan terasah dan minatnya pun akan terlihat dari karya yang dihasilkan oleh masing-masing kelompok.
Rangkaian P5 yang telah berlangsung selama kurun waktu 2 minggu tersebut turut membekali para siswa pengetahuan teknis dengan menghadirkan narasumber dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) jurusan teknik elektro membahas seputar mikrotik dan Internet of Things (IoT), serta salah satu tokoh petani milenial asal Purbalingga, Tri Bowo Pangestika membahas seputar gaya hidup berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, seorang murid SMAN 1 Purbalingga, Aline Felicia mengaku antusias mengikuti gelaran karya tersebut. Ia beserta 6 siswa lainnya menciptakan Aquatic trash boat, sebuah kapal bertenaga panel surya dan aki yang dimodifikasi untuk memungut sampah di perairan. Kapal tersebut dapat dikendalikan hanya dengan bantuan sebuah remote control.
Ia juga menjelaskan proses pembuatan dan tiap komponen yang digunakan pada kapal tersebut.
“Kapal ini butuh waktu selama 7 hari dengan biaya kurang lebih 2 juta rupiah. Saya harap dengan adanya kegiatan seperti ini, para siswa bisa peduli terhadap isu-isu lingkungan hidup di kehidupan sehari-hari di sekitar kita.” pungkasnya. (GIN/Kominfo)