PURBALINGGA INFO – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, Jusi Febrianto, menerima penghargaan nasional sebagai Tokoh Inspiratif Anti Kecurangan dan Anti Gratifikasi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Penyerahan penghargaan dilakukan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (7/12/23).

Jusi Febrianto dianggap telah memberikan upaya terbaiknya dalam pencegahan dan penanganan kecurangan pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan.

“Dalam rangka penguatan ekosistem anti kecurangan maka kami menganugerahkan sejumlah kategori penghargaan antara lain Penghargaan Tokoh Inspiratif Anti Kecurangan yang merupakan tokoh-tokoh di daerah baik provinsi maupun kabupaten yang selama ini telah memberikan dukungan yang optimal terkait kegiatan-kegiatan anti kecurangan penyelenggaraan JKN,” kata Direktur Kepatuhan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Mundiharno.

Kegiatan ini, lanjut Mundiharno, baru pertama kali dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan, dan bertujuan untuk memperkuat ekosistem anti-fraud atau anti kecurangan dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Kami menyadari bahwa sustainabilitas program JKN harus dijaga bersama-sama dengan penuh integritas dan karena itu kita perlu melakukan pencegahan dan pendeteksian kecurangan serta melakukan penanganan jika terjadi kasus-kasus kecurangan,” katanya.

BPJS kesehatan juga telah membangun dan mengembangkan sistem anti kecurangan program JKN dengan membuat kebijakan anti kecurangan JKN sebagai panduan teknis bagi seluruh unit dan Duta BPJS Kesehatan. Selain itu BPJS Kesehatan juga telah membentuk unit khusus dalam struktur BPJS Kesehatan yang berfungsi untuk mengembangkan dan mengorganisir langkah-langkah anti kecurangan pada Program JKN.

“Kami juga telah membentuk tim anti kecurangan JKN dari tingkat pusat, wilayah, dan cabang yang seluruhnya berjumlah 1947 orang. Serta membuat proses bisnis dan mengembangkan sistem informasi dalam mencegah, mendeteksi dan menangani kasus kecurangan dengan menggunakan sejumlah aplikasi untuk menganalisis big data BPJS Kesehatan sehingga kita bisa mendeteksi anomali-anomali yang terjadi dalam proses verifikasi klaim,” katanya.

Sementara itu Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti berharap, dengan diselenggarakannya kegiatan ini dapat meningkatkan semangat Unit Kerja BPJS Kesehatan dalam pencegahan dan penanganan kecurangan dan gratifikasi.

“Serta dapat mendorong semua pihak untuk berlomba-lomba memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta,” ungkapnya. (DHS/Kominfo)