PURBALINGGA, HUMAS – Dalam setiap kesempatan yang terdapat tamu dari luar kota, Wakil Bupati Drs H Sukento Ridho Marhaendrianto MMi selalu memanfaatkannya untuk mempromosikan Purbalingga. Biasanya, Wabup dengan menggebu-gebu dan diselingi humor, menceritakan betapa menariknya obyek-obyek wisata dan kuliner khas Kota Perwira.
“Ajak keluarga, teman atau sahabat kesini. Nikmati segernya bermain air di Owabong. Jangan lupa pulangnya bawa oleh-oleh kacang terenak di dunia, kacang asin mirasa,” tuturnya di penghujung acara Penyerahan Kembali Mahasiswa KKN Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Pendopo Dipokusumo, Sabtu (9/6).
Bahkan dalam acara ini, kepada Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNY Prof Wawan Suherman MPd, secara resmi Wabup Sukento menyerahkan standing banner Owabong untuk dipasang di tempat-tempat strategis di UNY. Tak hanya itu, Wabup juga menyerahkan tiga besek bambu berisi camilan khas Purbalingga.
“Untuk mahasiswa, jangan lupa, satu orang harus bisa bawa minimal 10 orang untuk berwisata ke Purbalingga,” promo Wabup disambut tawa dan riuh tepuk tangan sebanyak 137 mahasiswa KKN UNY yang seluruhnya para guru olahraga SD asli Purbalingga yang mengambil kuliah akhir pekan di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY.
Berbeda dengan penyerahan kembali mahasiswa KKN sebelum-sebelumnya, Wabup Sukento tidak membuka forum dialog dengan mahasiswa dengan alasan seluruh mahasiswa asli Purbalingga. Wabup khawatir ketika dia bertanya pada mahasiswa seputar Purbalingga, mereka tak mampu menjawab.
“Kalau mahasiswanya bukan asli Purbalingga, saya tanya tentang Purbalingga, mereka nggak bisa jawab, bisa dimaklumi. Tapi kalian, saya khawatir kalian yang asli Purbalingga saya nanya malah nggak bisa. Malu, kalau sampai kedengaran wartawan,” canda Wabup lagi diikuti tawa lepas para mahasiswa.
Para mahasiswa ini telah mengikuti kegiatan KKN selama empat bulan dari 10 Februari hingga 9 Juni 2012 di Kecamatan Mrebet, Bobotsari dan Bojongsari. Kegiatan KKN efektif dilaksanakan setiap tiga hari terakhir setiap pekannya, yang mencakup kegiatan di bidang pendidikan olahraga, kesehatan, keagamaan, pertanian dan peternakan, serta promosi desa wisata. (humas/cie)