PURBALINGGA – Sebanyak 540 pemuda pemudi dari 18 kecamatan Se-Kabupaten Purbalingga Minggu sore (11/12) di Bumi Perkemahan (Buper) Munjulluhur Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga mengikuti pendidikan kader bela negara.
Kegiatan pendidikan kader bela negara yang diawali dengan pelaksanaan upacara yang dipimpin langsung Bupati Purbalingga dibagi menjadi dua angkatan yakni angkatan pertama 11 hingga 16 Desember 2016 serta angkatan dua 17 hingga 22 Desember 2016 dan dilaksanakan selama 12 hari dengan maksud dan tujuan untuk menanamkan sikap serta perilaku cinta tanah air bagi setiap warga negara Indonesia (WNI) agar rela berkorban bagi bangsa dan negara sesuai dengan nilai-nilai Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1954. Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan kesadaran, peran serta masyarakat dalam usaha pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa juga bernegara Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
“Selain itu juga agar terwujudnya generasi muda Purbalingga yang memiliki kepribadian Pancasila, tumbuhnya kebanggaan generasi muda Purbalingga sebagai WNI dan terbentuknya fisik serta mental juga kepribadian yang baik dikalangan generasi muda dalam menghadapi berbagai pengaruh negatif,”jelas Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Purbalingga Satya Giri Podo saat melaporkan kegiatan Upacara Pembukaan Bela Negara dihadapan Bupati Purbalingga Tasdi, Wakil Bupati (Wabup) Dyah Hayuning Pratiwi beserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Se-Kabupaten Purbalingga.
Satya Giri Podo menambahkan, bahwa maksud tujuan lainnya dari kegiatan tersebut adalah agar terwujudnya generasi muda Purbalingga yang memiliki pengetahuan dan kesadaran dalam membela negara Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, jelas dia, peserta mendapat pakaian dinas lapangan (PDL), pakaian olah raga, makan, uang saku dan materi serta kelengkapan kesehatan. Materi yang akan diberikan kepada peserta antara lain wawasan kebangsaan, bela negara dalam sistem pertahanan negara, peraturan baris berbaris (PBB) peraturan pengormatan militer (PPM) dan tata upacara militer (TUM) serta ketahanan juga kewaspadaan nasional. Materi lainnya berupa UU pertahanan negara, penyuluhan anti narkoba, empat konsensus berbangsa dan bernegara serta penanggulangan bencana alam.
“Selain itu juga materi pengetahuan intelejen, pengetahuan dasar SAR, Hanmars dan materi out bond/mounttainering antara lain repling dan meluncur, jaring pendarat, rayapan tali satu dan jembatan tali dua,”jelasnya.
Dalam sambutannya Bupati Purbalingga Tasdi menuturkan, bahwa pendidikan bela negara merupakan salah kegiatan dalam rangka menjalankan misi kedua yaitu untuk mendorong kehidupan masyarakat religius, beriman dan bertaqwa kehadirat Allah SWT serta untuk mengembangkan paham kebangsaan guna mewujudkan rasa aman dalam masyarakat yang berdasar pada realitas kebhinekaaan.
“Kesadaran bela negara ini penting untuk ditanamkan sebagai landasan sikap dan perilaku bangsa Indonesia sebagai bentuk revolusi mental. Sekaligus untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi kompleksitas dinamika ancaman sekaligus untuk mewujudkan ketahanan nasional. Karena kesadaran setiap warga negara yang diaktualisasikan dalam peran profesi setiap warga negara merupakan soft power bangsa bahkan akan memberikan deterrence effect bagi negara lain yang ingin mencoba mengganggu kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa,”tuturnya.
Disisi lain, sambung Bupati, kesadaran bela negara juga menjadi modal sosial bangsa untuk membangun diri mnejadi bangsa yang maju, berkepribadian dan berkebudayaan yang sejajar dengan negara maju lainnya dalam peradaban dunia.
“Dari gambaran tersebut, menunjukkan kepada kita semua bahwa membela negara tidak hanya dilakukan oleh militer, tetapi bisa dilakukan oleh mereka-mereka yang bukan militer. Terutama untuk menghadapi ancaman non militer, yaitu ancaman tanpa senjata yang mempunyai kemampuan membahyakan atau berimplikasi mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa,”ujar Bupati. (Sukiman, Foto : Prie)