PURBALINGGA – Para perempuan tergabung dalam Muslimat NU dan Fatayat NU diharapkan tidak hanya menjalani fitrahnya menjadi istri, akan tetapi juga membentuk generasi unggul. Hal ini disampaikan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam acara Pengajian Rutin Ahad Pahing Muslimat – Fatayat NU Kecamatan Kejobong di Desa Gumiwang, Minggu (5/5/2024).
“Bapak Presiden Jokowi fokus bangun kualitas sumber daya manusia yang berkualitas, karena tahun 2030 kita akan menghadapi dan tahun 2045 digadang-gadang menuju Indonesia Emas. Untuk mewujudkan ini Bu Tiwi tidak bisa sendirian, Muslimat – Fatayat harus ikut bisa berperan dalam membangun sumber daya manusia unggul dan sehat,” kata Bupati.
Dijelaskan, berbagai cara bisa dilakukan, salah satunya memberi pendampingan terbaik kepada anak masing-masing. Mulai dari pencegahan terhadap stunting, mendampingi anak agar tidak terjerumus pergaulan bebas, minuman keras, narkoba dan paham radikal.
“Ibu punya peran sentral dalam memberi pendampingan terbaik kepada anak. Ibu adalah madrasah pertama bagi putra/putrinya, karena orang tua adalah madrasah pertama bagi anak dan yang pertama kali mengajarkan pendidikan karakter anak,” katanya.
Bupati mengajak untuk bergerak bareng-bareng kepada Muslimat – Fatayat dalam meningkatkan kualitas generasi yang berkualitas, berakhlakul karimah yang qur’ani dan insani.”Mari saatnya bergandengan tangan merapatkan barisan, khususnya keluarga besar NU. Terus kompak berikan yang terbaik untuk umat, untuk pembangunan daerah, bangsa dan negara,” katanya.
Pengajian Rutin Ahad Pahing Kali ini diisi oleh Gus Abas Abdul Basyir yang juga Pengurus Pondok Pesantren Pangleburan Glempang, Kabupaten Banjarnegara.
Ketua MWC NU Kecamatan Kejobong, Ridi Saefulloh mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi Muslimat – Fatayat kali ini. “Mudah-mudahan bisa istiqomah dan eksis sebagai wahana kita mencari, ilmu, silaturahmi dan menambah wawasan keorganisasian kita semua,” katanya.(Gn/Prokompim)