PURBALINGGA – Badan Informasi Geospasial (BIG) Republik Indonesia mendukung kinerja Statistik Purbalingga Menuju Big Data (Stangga Nada). Dukungan dilakukan dengan penandatanganan Nota Kesepakatan (NKS) antara Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan BIG untuk lima tahun kedepan.
“Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas data statistik sektoral dan data spasial di Purbalingga,” kata Kepala Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial, Sumaryono pada kegiatan di Aula Ardilawet kompleks Sekretariat Daerah Purbalingga, Rabu (15/05).
Sumaryono mengatakan selama ini pemerintah pada umumnya merencanakan kebijakan hanya menggunakan data-data statistik saja tanpa didasari peta, sehingga banyak kebijakan yang tidak tepat sasaran. Dengan adanya data spasial diharapkan pemerintah bisa mengetahui sampai detail ke rumah-rumah yang perlu diintervensi kebijakan.
“ Jangan sampai kebijakan pengentasan kemiskinan, pemerintah tidak mengetahui kondisi orang miskinnya. Dengan adanya data spasial ini diharapkan anggaran yang terbatas dapat dibelanjakan dengan tepat sasaran sehingga impact-nya luar biasa bagi kemakmuran masyarakat,” tambahnya.
Sedangkan Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan, Agung Widiarto mengatakan bahwa masyarakat sudah sering menggunakan data spasial yakni dengan google maps.
”Begitu membantunya google maps dalam kehidupan kita sehari hari, bayangkan teknologi yang sama dengan data-data yang kita butuhkan dalam penyelenggaraan pemerintahan untuk membantu kita dalam mengambil sebuah kebijakan,” ucap Agung
Dengan adanya workshop ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman admin satu data di masing- masing organisasi pemerintah daerah (OPD) dalam membuat data spasial yang berkualitas.
“Untuk itu manfaatkan pelatihan ini sebaik mungkin agar data spasial yang dihasilkan bisa berkualitas sehingga dapat memberikan manfaat bagi pemerintah, masyarakat, akademisi dan dunia bisnis,” ujarnya.
Agung juga berharap status hijau simpul Jaringan Informasi Geospasial untuk Kabupaten Purbalingga bisa ditingkatkan menjadi biru yakni kategori unggul.
“Harapannya dapat mendukung penyusunan kebijakan pembangunan yang tepat sasaran, adil dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara nyata,” pungkasnya.
Setelah penandatanganan dilanjutkan workshop Jaringan Informasi Geospasial daerah selama 2 hari yakni 15-16 Mei 2024. (*)