PURBALINGGA, DINKOMINFO – Kegiatan juguran desa, media sosial dan hukum yang diselenggarakan oleh komunitas relawan teknologi informasi komunikasi (TIK) dapat menjadi literasi masyarakat desa terhindar dari bahaya informasi hoax yang akhir-akhir ini melanda di media sosial. Di Jawa Barat ada dua desa yang berantem disebabkan tersebar berita hoax, sehingga hoax bukan hanya melanda di kota saja namun juga di desa.
“Untuk itu literasi masyarakat desa perlu dilakukan agar, hoax tidak menjadi penyakit di masyarakat desa,” kata Mariam Fatimah Barata, Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi dan Telematika Kementrian Komunikasi dan Informatika, di Balai Desa Karangtalun Kecamatan Bobotsari, Sabtu (4/2/2017). Hadir pada kegiatan tersebut, sejumlah pegiat bloger, pegiat open source, sejumlah kepala desa, agen perubahan informatika dan Dinkominfo Purbalingga.
Selain literasi penanggulangan hoax, lanjut Mariam juga akan dilakukan pelatihan sejumlah aplikasi terkait dengan pemberdayaan masyatakat desa. E-Vilage salah satu aplikasi pertanian yang akan ditularkan pada kegiatan juguran, agar masyarakat desa bisa menjual hasil buminya melalui online, sehingga penjualan produk-produk pertanian bukan hanya lokal saja namun bisa ke manca negara.
“Untuk mengantisipasi blank spot di beberapa wilayah di Indonesia, Kemenkominfo juga akan membangun palapa ring agar blank spot di kabupaten/kota di Indonesia tidak ada lagi,” katanya.
Kepala Dinkominfo, Tri Gunawan mengapresiasi kegiatan juguran yang dilakukan oleh Relawan TIK Purbalingga, yang dimotori oleh Gede Foundation Banyumas. Juguran ini diharapkan dapat menjadi kendali dari hal-hal buruk penggunaan internet. Masyarakat juga diharapkan dapat lebih bijak dalam menggunakan internet.
“Kegiatan ini juga guna mendukung nawa cita presiden jokowi, yakni membangun tata kelola pemerintah salah satunya dengan informasi,” kata Tri Gunawan. Selain itu juga merupakan upaya membangun dimulai dari desa, mewujudkan masyarakat pintar menggunkan IT,mewujudkan kemandirian domestik, serta mewujudkan revolusi mental.
Sedangkan Ibrahim Sukman, ketua penyelenggara juguran menuturkan, tujuan dilajukannya kegiatan tersebut sebagai ajang silaturahmi sekaligus sharing ilmu. Dengan filosofi semua kebaikan teknologi untuk kebaikan kita bersama, yakni membentuk masyarakat informasi.
“Adanya kemudahan mendapatkan informasi diharapkan dapat menyebarkan informasi dengan benar sehingga tidak menimbulkan penyalahggunaan informasi,”kata Ibrahim. (Sap’s)