PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) mengajak seluruh stakeholder dan elemen masyarakat untuk bersama-sama berupaya melakukan percepatan penanganan angka anak putus sekolah yang ada di Purbalingga melalui Gerakan Mageh Padha Sekolah. Dikatakan, keberadaan anak putus sekolah saat ini masih menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) bagi Pemkab Purbalingga.
“Mari kita ajak sebanyak-banyaknya masyarakat di wilayah untuk masing-masing untuk menyukseskan Program Mageh Pada Sekolah sehingga bisa menekan angka anak putus sekolah di Kabupaten Purbalingga,” kata Bupati Tiwi saat Launching Implementasi Kurikulum Nasional (IKN) dan Sosialisasi Gerakan Mageh Padha Sekolah untuk wilayah Korwil Bojongsari dan Kutasari di Lapangan Metenggeng, Sabtu (20/07/2024).
Bupati Tiwi berharap, program “ Gerakan Mageh Padha Sekolah” bisa disosialisasikan secara masif di semua wilayah di Purbalingga. Sehingga anak usia sekolah yang belum sekolah, putus sekolah, dan yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang minimal tingkat menengah atas dapat kembali ke sekolah.
Terkait Implementasi Kurikulum Nasional, Bupati Tiwi meminta kepada seluruh jajaran tenaga pendidik di Kabupaten Purbalingga, khususnya di Kecamatan Bojongsari dan Kutasari untuk bersama-sama mengimplementasikan Kurikulum Nasional sebaik-baiknya guna mewujudkan generasi muda bangsa yang cerdas unggul dan berjiwa Pancasila.
Kepala Korwil Dindikbud Kecamatan Bojongsari Dwi Haryanto mengungkapkan optimistis pihaknya telah bisa mengimplementasikan Kurikulum Nasional sesuai dengan Permendikbudristek nomor 12/2024 pada tahun ajaran 2024/2025. Menyusul sejumlah persiapan yang telah dilakukan pihaknya, di antaranya bimbingan teknis (bimtek) untuk para guru kelas 1 hingga kelas 6.
“Kami sudah siap dan backup juga dengan Komunitas Belajar KKG untuk kelas 1 hingga 6,” kata dia. (tha/prokompim)