PURBALINGGA, INFO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Purbalingga, menggelar Rapat Paripurna guna mengikuti Pidato Presiden Republik Indonesia pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024, serta Pidato Presiden Republik Indonesia dalam rangka Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangannya.
Rapat yang diselenggarakan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Purbalingga, dipimpin oleh Ketua DPRD Purbalingga HR Bambang Irawan dan dihadiri Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Partiwi, Wakil Bupati Purbalingga Sudono, Forkopimda, para wakil ketua DPRD dan anggota, Sekda Herni Sulasti, serta para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) kabupaten Purbalingga, Jumat (16/8/234).
Ketua DPRD Purbalingga HR bambang Irawan dalam sambutannya mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun Ke-79 Kemerdekaan RI yang pada Peringatan Tahun ini mengambil tema nasional “Nusantara Baru Indonesia Maju”.
“Tema tersebut dipilih karena hari ulang tahun ke 79 Republik Indonesia kali ini merupakan suatu momentum pembuka bagi beberapa transisi besar dan sebagai batu loncatan besar bagi bangsa Indonesia. Ke depan bangsa Indonesia akan mengalami 3 transisi penting yaitu menyongsong ibu kota baru, pergantian presiden serta menyambut Indonesia emas tahun 2045,” katanya.
Berdasarkan pada tema besar tersebut, peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2024 tingkat Kabupaten Purbalingga menetapkan sub tema yaitu “Dengan Semangat Juang 1945, Mari Bergerak Bersama Mewujudkan Purbalingga Maju Sejahtera dan Berkelanjutan.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyoroti keberhasilan Indonesia dalam membangun fondasi dan peradaban baru dengan pendekatan pembangunan yang Indonesiasentris. Pembangunan tersebut dilakukan dari pinggiran, desa, dan daerah terluar.
“Hingga saat ini, telah dibangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru,” katanya.
Presiden Jokowi juga menekankan keberhasilan Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19. Indonesia menjadi salah satu negara yang mampu pulih lebih cepat dengan pertumbuhan ekonomi yang terjaga di kisaran 5 persen, meski banyak negara lain mengalami perlambatan.
“Wilayah Indonesia Timur, seperti Papua dan Maluku, bahkan mampu tumbuh di atas 6 persen, dengan Maluku Utara mencatatkan pertumbuhan lebih dari 20 persen,” terangnya.
Selain itu, inflasi di Indonesia berhasil dikendalikan di kisaran 2-3 persen, saat banyak negara lain mengalami lonjakan inflasi hingga lebih dari 200 persen. Angka kemiskinan ekstrem berhasil ditekan dari 6,1 persen menjadi 0,8 persen pada tahun 2024, sementara angka stunting menurun dari 37 persen menjadi 21,5 persen pada tahun 2023. Tingkat pengangguran juga berhasil ditekan dari 5,7 persen menjadi 4,8 persen pada tahun 2024.
Presiden Jokowi juga menyebutkan langkah besar yang telah diambil Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah dengan tidak lagi mengekspor bahan mentah, melainkan mengolahnya terlebih dahulu di dalam negeri.
“Meskipun banyak negara lain menggugat kebijakan ini, Indonesia tetap teguh dalam mengambil langkah ini demi kepentingan nasional. Kebijakan ini telah menghasilkan pembangunan smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit, dan tembaga, yang telah membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara lebih dari Rp158 triliun selama 8 tahun terakhir,” katanya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya pengelolaan kekayaan alam Indonesia untuk kesejahteraan rakyat. Indonesia berhasil mengambil alih aset-aset strategis yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing, seperti Freeport, Blok Rokan, dan Newmont. Aset-aset ini kini dikelola oleh Indonesia untuk kepentingan rakyat. (dhs/Kominfo)