PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) terus berupaya menunjukkan keberpihakannya dalam mendukung peningkatan ekspor di Purbalingga. Salah satunya dengan memberikan fasilitasi dan dukungan kepada perusahaan yang bergerak di bidang ekspor. Hal ini disampaikan disampaikan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) saat melakukan kunjungan di PT Victoria Beauty Industrial, Bukateja, Rabu (11/09/2024).
“Kami hadir di sini dalam rangka memberikan support kepada perusahaan dan karyawan. Kami pemerintah, selaku regulator, fasilitator, dan mediator akan terus melakukan langkah-langkah strategis untuk mendorong ekspor,” kata Bupati Tiwi.
Dikatakan, Bupati Tiwi menyadari dinamika perekonomian global memberikan dampak kepada perekonomian Indonesia termasuk di Purbalingga. Sebagaimana diketahui, di Purbalingga banyak berdiri perusahaan berskala internasional dan bergerak di bidang ekspor.
“Kita pun ikut prihatin dengan kondisi yang ada saat ini (ekonomi global, red). Saya berharap dalam kondisi ini ekonomi kita bisa cepat stabil. Kegiatan produksi di PT Victoria terus berjalan, semakin banyak buyer yang masuk, sehingga tak hanya melayani pasar US tapi juga Asia. Dan kesejahteraan karyawan ikut meningkat,” kata dia.
Kepala Dinperindag Johan Arifin menambahkan komitmen pemkab untuk mendukung kegiatan ekspor di Purbalingga tidak perlu diragukan. Terbukti dari penghargaan Primaniyarta Award 2023 yang belum lama ini diterima Bupati Tiwi karena dinilai sukses mendukung ekspor di wilayahnya.
“Di Jawa Tengah, Kabupaten Purbalingga menjadi satu-satunya kabupaten yang komit untuk mendukung ekspor. Meskipun nilai ekspor kita belum sebesar kabupaten tetangga yang lain. Namun komitmen pemda untuk mendukung ekspor tidak pernah setengah-setangah. Hal ini bisa tentu bisa dirasakan oleh para pelaku usaha,” kata dia.
Johan Arifin menyebutkan, pada 2020 nilai ekspor Purbalingga mencapai Rp 2.319.238.676.811, kemudian pada 2021 meningkat 50,47 persen menjadi Rp3.495.934.505.965.
“Pada tahun 2022 nilai ekspor melonjak menjadi Rp 6.708.162.038.213, yang mana hampir meningkat dua kali lipat (91,93 persen),” ujarnya. (tha/prokompim)