PURBALINGGA INFO – Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus berinovasi dalam membangun ekosistem ekonomi digital, salah satunya melalui program ZODIAK (Zona Digital Kreatif) yang menjadi bagian dari Quick Wins Smart City Purbalingga di dimensi Smart Economy.

Menurut Basuki Rahmat, dari Dinas Koperasi dan UKM Purbalingga, ZODIAK hadir untuk mengoptimalkan potensi Generasi Z, yang saat ini mendominasi jumlah penduduk dan menguasai teknologi.

“Program ini dirancang untuk membantu UMKM mendapatkan tenaga kerja yang melek digital, baik secara paruh waktu maupun penuh waktu, tanpa membebani UMKM,” ujar Basuki, Senin (17/3/25).

ZODIAK juga berfokus pada pengembangan fungsi Griya UMKM, yang sebelumnya sebagai pusat layanan usaha terpadu untuk peningkatan kualitas produk dari segi kemasan, legalitas, hingga konsultasi usaha. Kini, Griya UMKM diperkuat dengan strategi pemasaran yang melibatkan relawan digital untuk mempromosikan produk UMKM melalui platform seperti Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, dan website.

“Kami ingin membentuk ekosistem digital yang mampu meningkatkan daya saing UMKM, dengan mengarahkan Gen Z untuk membantu promosi produk lokal melalui media sosial,” jelas Basuki.

Selain itu, ZODIAK juga berperan sebagai wadah bootcamp, magang, dan pelatihan bagi Generasi Z untuk belajar menjadi talenta digital yang dapat menghasilkan pendapatan, sekaligus membuka peluang wirausaha baru. Program ini pun menggandeng sekolah-sekolah, untuk memberikan pengalaman praktik kerja lapangan (PKL) dan magang di UMKM lokal.

“Dengan adanya ZODIAK, kesadaran masyarakat terhadap produk lokal semakin meningkat melalui konten video dan live streaming yang disebarluaskan secara massal oleh relawan digital. Ini diharapkan berdampak positif pada peningkatan omset UMKM dan kontribusi mereka terhadap PDRB,” tambahnya.

Ke depan, program ZODIAK akan diperluas hingga ke setiap kecamatan melalui konsep POJOK UMKM, di mana produk UMKM lokal akan ditampilkan di kantor kecamatan dengan pendampingan langsung dari koordinator UMKM setempat.

“Dengan cara ini, potensi relawan digital di setiap kecamatan dapat dimaksimalkan untuk membantu promosi produk lokal melalui berbagai platform digital,” tutupnya. (dhs/Kominfo)