Sejak sepuluh tahun lalu, kacang umpet mulai dikenal sebagai camilan yang bisa menjadi oleh-oleh dari Purbalingga. Rasanya yang legit dan renyah, memang cocok di lidah siapa saja.
Salah satu pengusaha kacang umpet yang relatif sukses, Budiyono dari Toyareja mengatakan kacang umpet memang memiliki prospek yang cukup baik. Ketrampilan membuat kacang umpet, dia dapatkan dari keluarganya di Bondowoso Jawa Timur. Dia dan istrinya, Hiyarti mencoba keberuntungan dengan memproduksi kacang umpet.
“Dalam mengawali usaha ini, kami berdua melakukannya tanpa bantuan orang lain karena tetangga dan saudara kami ajak menolak semua. Mungkin karena banyak yang mengira bisnis ini tidak akan bertahan lama,” kisahnya.
Meskipun pada awalnya gosong, mantan perajin tempe ini bersama Hiyarti dengan telaten membuat adonan, mengiris, menggulung dan menggoreng sampai mengemas kecil-kecil.
“Saya yang ngurusi keuangan, suami keliling naik sepeda onthel ngantar ke pasar,” ujar Hiyarti dengan logat banyumasannya yang kental.
Usaha yang dirintis dari kecil itu semakin lama semakin meningkat dan berkembang. Pemesanan terus bertambah, membuat mereka semakin kewalahan.
“Mungkin melihat usaha kami semakin maju, akhirnya tetangga sekitar rumah utamanya masih saudara saya sendiri, akhirnya mau membantu, mau bekerja sama kami,” imbuh penduduk Desa Toyareja RT 06/ 01 Purbalingga yang kini memiliki 40 pekerja.
Saat ini Toyareja menjadi sentra kacang umpet. Setidaknya ada tiga industri rumah tangga yang konsisten dan khusus membuat kacang umpet ini. Selain dari Toyareja, ada juga produsen kacang umpet lainnya di Purbalingga seperti pemilik Merk Mbok Lingga, Mirasa dan sebagainya.
Tertarik? Langsung saja ke toko-toko oleh-oleh, pasar-pasar di Kabupaten Purbalingga dan di toko-toko kue. Kalau ingin membeli dalam jumlah besar, datang langsung ke sentranya di Desa Toyareja Kecamatan Purbalingga. Lewatnya dari perempatan Kedungmenjangan ke timur. (*)