PURBALINGGA – Dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia ke-55, Selasa (22/4/2025) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mendorong desa dan kelurahan untuk mengelola sampah secara mandiri melalui inovasi Keping Emas (Kelola Potensi Keuntungan Desa Mandiri Sampah). Inovasi tersebut diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga.
Launching Keping Emas yang dihadiri Bupati Purbalingga, Wabup Purbalingga, anggota DPR RI Dapil 7 Jateng, Wakil Ketua DPRD, Sekretaris Daerah, Forkompimda, Kepala OPD, dan komunitas peduli lingkungan. dilaksanakan di Pendopo Dipokusumo Purbalingga. Kepala DLH Purbalingga, Bambang Triono mengatakan terdapat 17 desa/ kelurahan yang memiliki TPS3R dan 9 desa/ kelurahan yang mengelola sampah secara mandiri dilaunching pada hari ini.
“Prinsipnya adalah bagaimana mengelola sampah di desa secara utuh kemudian menggali potensi ekonomi terkait dengan pengelolaan sampah bisa dioptimalkan,” ungkapnya.
Bambang menambahkan saat ini di Kabupaten Purbalingga sudah ada Desa Siwarak sebagai pionir dalam pengelolaan sampah melalui KSM Limbah Emas. Dia berharap masyarakat yang masih membuang sampah secara liar atau sembarangan mulai bisa mengelola sampah secara mandiri misalnya dengan memilah dan berkomunikasi dengan desa/ kelurahan sehingga pembuangan sampah bisa lebih tertib.
Bupati Purbalingga,H. Fahmi Muhammad Hanif mengatakan saat ini Pemkab Purbalingga mendorong agar sampah tidak dibuang begitu saja ke TPS akan tetapi harus diolah secara produktif. Mas Bupati mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Pemdes Siwarak Kecamatan Karangreja yang telah melakukan pengolahan sampah dengan baik.
“Saya berharap di tahun ini mulai bermunculan pengelolaan sampah di masing-masing desa, sehingga bisa selesai di desa,” ujarnya.
Tofik Hidayat, pengelolaan TPS Mitra Sejahtera Desa Karanglewas Kecamatan Kutasari mengatakan dengan 4 tenaga yang ada sampah rumah tangga yang dibuang di TPS kemudian dipilah serta diolah menjadi barang bernilai ekonomi. Salah satunya adalah diolah menjadi paving block dengan bahan baku sampah plastik seharga 6 ribu rupiah yang tidak akan pecah jika diinjak truk tronton.
Pada acara tersebut, Mas Bupati memberikan penghargaan kepada Suratman atas inisiasinya dalam mengelola sampah di Desa Siwarak. Suratman mengatakan, saat ini ada 600 pelanggan yang membuang sampah dengan membayar 4 ribu rupiah per kantong kemudian akan dipilah di TPS yakni dipisahkan antara sampah organik, rongsok, dan residu.
“Menyelesaikan masalah tidak ada tumpukan sampah sampai residunya pun habis,” katanya.
Dia mengungkapkan, di KSM Limbah Emas sampah residu tersebut dibakar menggunakan tungku yang telah diuji melalui laboratorium Kementerian Lingkungan Hidup. Dia menghimbau kepada masyarakat untuk mengelola sampah bukan hanya memindahkan sampah. Dan dia berharap dengan adanya launching Keping Emas ini bisa ada semangat baru untuk mengelola sampah dengan baik.
“Mari kita selesaikan masalah samapah di Kabupaten Purbalingga biar anak cucu kita 10 tahun yang akan dating tetap sehat dan tercukupi sumber daya alamnya,” pungkasnya. (FH/kominfo)