PURBALINGGA, DINKOMINFO – Sampai dengan bulan Pebruari dari 169 penderita Human Immunodeficiecy Virus (HIV) Acquiered Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Purbalingga 30 persen-nya dinyatakan telah meninggal dunia. Namun hingga memasuki bulan Pebruari melalui pemeriksaan sukarela, tahun ini ada sebanyak penderita baru penyakit tersebut sebanyak 19 orang.
“Saya sudah mendapat laporan/informasi, bahwa sampai dengan bulan Pebruari sudah ada 19 orang terjangkit HIV, itupun yang baru diketahui melaui tes sukarela, mungkin yang belum terdeteksi dilapangan masih banyak. Dan dari 169 penderita HIV/AIDS 30 persen dinyatakan meninggal dunia,”ungkap Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dihadapan para tokoh masyarakat pada saat Sarasehan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) di Kecamatan Kutasari Kamis (23/3).
Dengan adanya penambahan jumlah kasus penularan HIV/AIDS di Kabupaten Purbalingga, sambung Wabup, pihaknya menghimbau masyarakat diminta membantu pemerintah dalam mencegah penyakit tersebut
“Oleh karena itu, melalaui kesempatan ini, saya menghimbau kepada bapak-bapak dan ibu-ibu semua untuk membantu pemerintah dalam mensosialisaikan tindakan-tindakan pencegahan HIV AIDS,”pintanya.
Selain dapat menular melalui kontak darah, hubungan seksual dengan bergonta ganti pasangan, menurut Wabup, salah satu pencegahan penyakit tersebut adalah setia terhadap pasangan, karena ternyata pola penularan HIV/AIDS yang dahulu mayoritas kaum laki-laki, namun sekarang ini berbalik dan hampir 60 persen penderita penyakit tersebut diderita kaum perempuan serta biasanya ibu rumah tangga
“Bahkan berdasarkan informasi/laporan terakhir ada seorang ibu dan bayi yang mendertia penyakit tersebut tertular oleh suaminya,”jelasnya.
Oleh karena itu, kata Wabup, hal tersebut menjadi permasalah bersama semua pemangku kepentingan di Kabupaten Purbalingga disamping permasalahan-permasalah lain yang dihadapi. Pihaknya juga meminta agar kesadaran masyarakat ditingkatkan dalam memperlakukan orang dengan HIV/AIDS (ODHA), karena ternyata kurangnya pemahaman dari masyarakat terkait fenomena HIV/AIDS, banyak sekali masyarakat ketika mengetahui ada salah satu warga masyarakat yang terjangkit penyakit tersebut penderita tersebut didiskriminasikan. Padahal semua warga masyarakat mempunyai hak sama termasuk para ODHA.
Heny Ruslanto dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Purbalingga beberapa waktu lalu menyatakan, berdasarkan keterangan data dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, pada tahun 2015 kenaikan penderita HIV/AIDS di Purbalingga mencapai 100 persen lebih. Untuk tahun 2015 di Purbalingga ada 28 penderita dan sampai bulan November 2016 menjadi 62 orang. Sehingga total jumlah penderita dari tahun 2010 hingga tahun 2016 tercatat 169 orang, sedangkan persebaran HIV/AIDS ada di lima kecamatan dengan jumlah tertinggi Kecamatan Purbalingga, Padamara, Kutasari, Bobotsari dan kecamatan Kejobong. (Skm/Saps)