PURBALINGGA, HUMAS – Pemkab Purbalingga kembali menyalurkan bantuan aspal imbal swadaya kepada 125 desa dan lembaga yang tersebar di 10 wilayah kecamatan. Bantuan itu merupakan penyaluran tahap kedua dari realisasi anggaran bantuan imbal swadaya tahun 2012 sebesar Rp 734 juta.
“Tahun ini kami mendapat anggaran Rp 734 juta untuk pengadaan 507 drum aspal. Agustus lalu telah disalurkan 372 drum untuk 27 desa. Hari ini kembali disalurkan 125 drum sehingga masih ada sisa 10 drum,” terang Kepala Bagian Pembangunan Yani Sutrisno UN SSos saat penyerahkan bantuan itu di Ruang Ardi Lawet Setda, Rabu (17/10).
Dia menuturkan, pada penyaluran tahap kedua terdapat 16 desa yang mengajukan proposal. Namun setelah dilakukan verifikasi hanya 13 desa yang memenuhi syarat. Tiga desa tidak lolos verifikasi yakni Timbang Kecamatan Kejobong, Sumampir (Rembang) dan Karangasem (Kertanegara). Ketiga desa itu belum mendapat bantuan karena berbagai sebab. Diantaranya swadaya masyarakat belum memenuhi, fisik jalan belum sesuai ketentuan dan sudah mendapat bantuan dari pihak lain.
Bupati yang diwakili Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Ir Susilo Utomo MSi meminta pencairan bantuan dapat segera direalisasikan dengan pembangunan jalan didesanya. Sesuai berita acara kesanggupan yang ditandatangani penerima bantuan, setidaknya pelaksanaan pekerjaan dapat selesai dalam kurun waktu dua bulan setelah pencairan bantuan.
“Saya tidak ingin mendengar informasi ada bantuan aspal yang mangkrak karena swadaya masyarakat belum mencukupi,” tandasnya.
Hal serupa disampaikan anggota Komisi IV DPRD H Agus Suyanto SPdI. Dia mengingatkan para penerima bantuan agar bantuan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat. Jangan sampai sudah mendapat bantuan aspal tapi malah hanya berpindah tangan. “Saya yakin tidak akan seperti itu. Apalagi pak camat dan kepala desa telah berkomitmen untuk ikut mengawasi realisasi bantuan itu,” katanya.
Meski pada tahun 2013 nanti, alokasi anggaran bantuan aspal direncanakan menurun menjadi hanya Rp 720 juta, dia justru berharap dapat naik mencapai Rp 1 milyar. Dana itu bukan hanya untuk bantuan aspal namun juga dialokasikan untuk bantuan semen. “Harapannya masyarakat semakin mudah melakukan swadaya untuk perbaikan rabat beton,” tandasnya. (Humas/Hr)