PURBALINGGA,DINKOMINFO – Sebanyak 328 Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto mengikuti KKN tematik Pengentasan Kemiskinan. Pelaksanaan akan dilaksanakan di dua Kecamatan yakni Kecamatan Mrebet dan Kecamatan Kemangkon terbagi 38 kelompok di 38 desa dengan waktu pelaksanaan selama 45 hari kedepan.
Sekretaris Bapelitbangda, Siswanto mengatakan tema KKN berbeda dengan KKN yang telah dilakukan sebelumnya, tema KKN sekarang yakni pengentasan kemiskinan. Sedangkan pertimbangan kecamatan Kemangkon dan Mrebet menjadi penempatan dikarenakan angka kemiskinan tinggi. Dari data Bapelitbangda, Kecamatan Mrebet menempati urutan ketiga jumlah penduduk miskin di Purbalingga disbanding 18 kecamatan yang lain, yakni 9.280 KK
“Kemangkon juara empat dengan jumlah penduduk miskin sebesar 8.402 KK, meskipun prosentasenya lebih kecil dibandingkan Karangjambu dan Karengreja sebanyak 37 persen. Kemangkon dan Mrebet di 27 persen, namun dari sisi jumlah lebih banyak. Penempatan KKN ini diharapkan menjadi pengungkit penanggulangan kemiskinan di 2 kecamatan tersebut,” kata Siswanto saat melaporkan pelaksanaan penerimaan KKN IAIN Purwokerto di Pendopo Dipokusumo, Senin (3/4).
Sedangkan Asisten administrasi Umum, Widiyono mengatakan KKN tematik pengentasan kemiskinan diharapkan dapat memberikan stimulant bagi masyarakat desa agar mampu mandiri. KKN tematik juga dapat dipergunakan sebagai alternatif solusi atas permasalahan yang ada dalam masyarakat. Untuk itu diperlukan langkah-langkah stretregis untuk mengcapainya.
“Tingkat kemiskinan Kabupaten Purbalingga Tahun 2015 sebesar 19.70 persen atau 176.490 jiwa dengan garis kemiskinan Rp 282.366 perkapita perbulan, dan menempati peringkat ke empat di Jawa Tengah,” kata Widiyono.
Berbagai program telah dilakukan antara lain rehabilitasi RTLH, Kartu Purbalingga Sehat, Kartu Purbalingga Pintar, Jambanisasi, Kartu Usaha Produktif, Kartu Tani dan Program Bela-beli Purbalingga. Banyaknya program pengentasan kemiskinan, namun begitu Pemkab tidak bisa menuntaskan kemiskinan tanpa bantuan dan kontribusi dari segenap steakholders.
Rektor IAIN Purwokerto, A Lutfi Hamidi mengatakan KKN tematik ini merupakan salah satu cara penanggulangan kemiskinan, karena penanggulangannya harus dilakukan secara sistemik dan menyeluruh. Sehingga perlu mengandeng perguruan tinggi berbasis kepentingan, kalau dulu pengentasan buta aksara, sekarang pengentasan kemiskinan.
“Karena Purbalingga juara empat maka tugas berat yang harus dilakukan para mahasiswa yakni focus membantu pemkab Purbalingga. Lebih penting membantu masyarakat untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan meraka,” katanya. (Sap’S)