PURBALINGGA, HUMAS – Tim Penilai Pemilihan Pelaksana Terbaik Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK Tingkat Nasional mengaku puas dengan UP2K Kedungjati Kecamatan Bukateja. Selain dari segi administrasi yang sangat rapi, masyarakatnya dinilai kreatif dan inovatif, tidak pasrah pada takdir sehingga banyak membuka lapangan pekerjaan melalui usaha rumah tangga dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada.
“Disamping itu masyarakatnya guyub. Semua terlihat antusias dan semangat. Ini penting karena inti dari kesejahteraan berawal dari sini, guyub, semangat dan kreatif,” puji salah satu perwakilan tim penilai, Arum Iskandar pada kesan dan pesan di akhir Penilaian di Balai Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja, Kamis (29/3).
Setelah mendengar Laporan Ketua TP PKK Kabupaten Purbalingga di Operation Room Graha Adiguna, tim penilai yang dipimpin Ketua II TP PKK Pusat, Grace Tursandi, langsung meluncur ke Kedungjati, mendengarkan laporan Ketua TP PKK Desa Kedungjati dan Ketua Poksus UP2K Kedungjati. Selanjutnya tim beserta rombongan dibagi dalam dua kelompok melakukan penilaian ke usaha-usaha rumah tangga yang menjadi anggota UP2K.
“Saya jadi ingin tinggal di Kedungjati. Masyarakat desa sini kreatif sekali, apa-apa bisa jadi duit,” kelakar salah satu anggota tim penilai yang juga Sekretaris Umum TP PKK Pusat, Nursilah, saat meninjau usaha rumah tangga sapu tepes, sapu ijuk dan bordir.
Nursilah juga memuji salah satu anggota UP2K yang dengan ulet budidaya jamur tiram, Yayuli. Yuli yang sebelumnya bangkrut berbisnis ayam potong, kini kehidupannya meningkat dan semakin membaik setelah berbisnis jamur. Yayuli meminjam modal dari UP2K, dan usahanya terus berkembang bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi para tetangganya. Tim penilai lainnya menuju lokasi usaha pengolahan susu, rempeyek, kripik, jenang, dan ketupat.
Bupati Drs H Heru Sudjatmoko yang turut menyambut tim penilai menyampaikan harapannya agar UP2K Kedungjati yang telah menembus enam besar tingkat Nasional bisa menjadi yang terbaik. Meskipun Bupati Heru menegaskan, kemenangan bukan tujuan utama tapi buah dari kinerja terbaik yang telah dicurahkan dengan keikhlasan yang tinggi. (humas/cie)