PURBALINGGA, DINKOMINFO- Berbicara Kabupaten Purbalingga, tentunya tak bisa lepas dari sejarah bagaimana lahirnya, sampai dengan sekarang menjadi bagian wilayah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mempelajari sejarah Purbalingga, tentu juga tak terpisahkan dari sebuah wilayah berdaulat yang bernama Kadipaten Onje.
Hal tersebut disampaikan budayawan Agus Kuncoro, dalam saresehan Sejarah Onje bertajuk Menyingkap Wasiat Sejarah Onje, yang digelar di Pendapa Dipokusumo, Selasa malam (16/05). Sarasehan yang dihadiri Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH. MM, Ketua DPRD Tongat, SH. MM., segenap Forkopimda Purbalingga, pejabat di lingkungan Pemkab Purbalingga, tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, budayawan dan masyarakat, tidak hanya membahas tentang sejarah Onje, namun banyak mengupas esensi dari memperdalam pengetahuan sejarah bagaimana Indonesia terbentuk dari keberagaman.
“Banyak sekali generasi muda yang tidak mau belajar sejarah, sehingga terjebak pada salah pemahaman, yang seringkali disusupi ideologi yang menyimpang dari Pancasila, sehingga lambat laun akan melunturkan nasionalisme dan juga rasa saling menghormati dari berbagai keberagaman yang membentuk Indonesia,” kata Agus.
Sementara itu pemerhati budaya Ir. Setiyadi yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Purbalingga menyampaikan, nasionalisme pada generasi muda saat ini harusnya berkaca dari sejarah, bagaimana Indonesia terbentuk bukanlah dari warna kulit, ras, suku ataupun salah satu agama atau kepercayaan, namun Indonesia adalah negara yang berdiri atas kesepakatan dari berbagai macam perbedaan namun tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bupati Tasdi dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang menghadirkan tokoh-tokoh budaya yang mengupas tentang pentingnya sejarah agar generasi yang akan datang lebih memahami, bahwa NKRI akan tetap utuh apabila tetap berpegang teguh kepada ideologi Pancasila yang merupakan warisan leluhur bangsa sebagai hasil intisari dari berbagai ideologi yang dirangkum dan disesuaikan dengan karakter Indonesia yang beragam.
“Sejarah sangat penting untuk dipelajari dan direnungkan, karena merupakan pengetahuan anatomi peradaban. Maka peradaban Purbalingga akan terbangun dan menuju kemajuan manakala generasinya belajar dari masa silamnya, membangun masa kini dengan menggali intisari warisan luhur pendahulunya untuk menghasilkan masa depan bernama kesejahteraan,” kata Bupati Tasdi. (t).
Berikut ini agenda Grebeg Onje 2017