PURBALINGGA, HUMAS – Peran serta masyarakat masih menjadi kendala utama upaya penanganan persoalan sampah di berbagai daerah. Persoalan sampah masih menjadi tanggungjawab penuh sebuah institusi pemerintah seperti Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

“Masyarakat belum tergerak untuk ikut bertanggungjawab terhadap persoalan sampah. Kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya juga masih sangat memprihatinkan,” ungkap Asisten Deputi Peningkaran Peran Masyarakat pada Kementerian Lingkungan Hidup Drs Soni Tri Bangun Laksono MSi dalam kegiatan Sosialisasi Pengembangan Infrastruktur Hijau pada Lokus Strategis di Halaman Parkir Pasar Segamas Purbalingga, Jum’at (30/11).
Menurut Soni yang asli kelahiran Purbalingga, persoalan lingkungan yang berasal dari sampah dan kotoran ternak harus ditangani lebih serius. Hal ini karena limbah gas metan yang dihasilkan mempunyai daya rusak terhadap lapisan ozon, jauh lebih besar dari pada gas buang kendaraan bermotor.

Dibagian lain, Soni mengajak seluruh kabupaten/kota untuk lebih serius dalam melaksanakan manajemen pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah di tingkat pemda belum terpilah. Sedangkan kemampuan masyarakat dalam memilah juga belum maksimal.
“Tetapi kalau belum bisa memilah, proses pengolahan sampah jangan sampai berhenti. Jangan pernah berpikir kalau memilah sampah menjadi proses terpenting dalam pengelolaan sampah,” tandasnya sembari menambahkan kalau proses pemilahan sampah dapat dimulai dari rumah tangga, kelompok masyarakat atau di tempat pembuangan akhir (TPA). “Pemkab harus merespon inisiatif masyarakat yang sudah memulai pengelolaan sampah terpilah,” tambahnya.

Salurkan Bantuan

Selain mengadakan sosialisasi, Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa (PPEJ) juga menyalurkan bantuan kepada pelaku pengelolaaan sampah diwilayah region Jawa.

Kepala Tata Usaha PPEJ Dina Mansyur Abdat SSi MSi menyebut, kegiatan yang dilakukan adalah memfasilitasi sarana dan prasarana Bank Sampah yang terintegrasi dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di 53 Lokasi, menanam 270.600 batang mangrove di area seluas 82 Ha yang tersebar di 17 lokasi, menanam 406.894 batang pohon di area seluas 374 Ha yang tersebar di 41 lokasi, membangun 124 Biogas Sapi dengan kapasitas 6 M3 yang tersebar di 25 Kab./Kota dan membangun 10 Biogas Tinja untuk kapasitas 300 orang yang tersebar di 10 Kab./Kota.

“Di Purbalingga kami memberikan fasilitasi sarana prasarana bank sampah untuk dua kelompok yakni Purbalingga Lor dan Purbalingga Kidul. Lainnya berupa sarpras biogas di Kedungjati, Nangkod dan Tlahab Lor,” jelas Dina.

PPEJ juga telah memberikan sosialisasi pengelolaan sampah di Bank Sampah Sejahtera Mandiri Purbalingga Lor dan Bank Sampah Tunas Purbalingga Kidul. Masing-masing diadakan selama dua hari. Acara sosialisasi di Pasar Segamas juga dimanfaatkan Partai Demokrat dengan memberikan bantuan komposter. Bantuan diserahkan langsung oleh Adi Yowono yang juga Wakil Ketua DPRD Purbalingga. (Humas/hr)