PURBALINGGA, DINKOMINFO – Setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada perusahaan penyedia beton ready mix, pekan lalu, Bupati Purbalingga, Tasdi, SH, MM bersama Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE, B.Econ yang melakukan pengecekan pengecoran pelebaran jalan Bobotsari – Karanganyar, kembali dibuat kecewa. Bupati Tasdi masih menemukan kerikil polos dalam campuran beton ready mix tersebut.
Beton ready mix mestinya merupakan material yang terdiri dari adukan semen, pasir, split, dan berbagai material halus yang sudah didesain khusus sehingga mencapai kekuatan struktur bangunan yang kuat dan kokoh pada umur yang sudah ditentukan.
“Kemarin saya sudah meminta agar penyedia jasa beton ready mix yang memasok material ke sejumlah lokasi di Purbalingga memperhatikan kualitasnya, tetapi ini saya masih menemukan lagi. Kerikil polos mestinya tidak digunakan untuk campuran beton ready mix, tetapi batu split yang digunakan sehingga kekuatan struktur lebih terjaga,” kata Tasdi disela-sela melakukan pemantauan pengecoran pelebaran jalan Bobotsari – Karanganyar di ruas jalan Karangmalang, Kamis (1/6).
Tasdi mengungkapkan, temuan kualitas beton ready mix yang kurang bagus sebelumnya dijumpai pada ruas jalan Kutasari, Rembang, dan Kejobong. Jalan beton yang belum lama dikerjakan sudah retak dan banyak kerikil polos untuk campuran beton. Bukan dari batu pecah atau split, namun kerikil polos atau blonos. ”Bahan baku beton yang tidak standar akan berpengaruh pada kualitas beton yang dihasilkan. Kalau bahan bakunya seperti itu, beton yang dihasilkan tidak tahan lama dan gampang hancur saat dilalui kendaraan,” kata Tasdi.
Tasdi meminta agar pihak Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) untuk mengambil tindakan tegas dan menegur kepada pihak pemborong yang mengabaikan kualitas material bangunan. Begitu pula dengan pengawas di lapangan, agar dengan ketat melakukan pengawasan. “Saya sudah beberapa kali menemukan kualitas beton ready mix yang tidak sesuai standar. Jika terus dilakukan, maka kualitas hasil pekerjaan akan menurun dan bahkan umur teknis jalan cor itu juga tidak akan lama,” kata Tasdi.
Selain melakukan pengecekan jalan di ruas Bobotsari – Karanganyar, Tasdi yang didampingi Asisten Pemerintahan Drs Widiyono, Kepala Dinas Kominfo Tri Gunawan, SH, MH, Kepala Dinsosdalduk KB PP PA Wahyu Ekonanto SH, serta Kabid Humas dan Informasi Komunikasi Publik, Ir Prayitno, M.Si juga melakukan pengecekan jalan di ruas Tobong Kutasari. Di ruas jalan itu, Tasdi menjumpai hasil cetakan cor yang tidak rapi dan tidak lurus. Selain itu juga masih banyak tiang Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) dan tiang penyangga kabel milik PT Telkom yang masuk ke badan jalan.
“Saya akan terus melakukan pengawasan proyek yang sedang dikerjakan. Saya juga melakukan pengawasan terhadap bahan baku terutama betonnya. Kualitas beton harus sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam dokumen kontrak,’’ tegas Tasdi.
Sementara itu Kepala DPUPR, Ir Setiyadi, M.Si mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan itu dan terus melakukan pengawasan temuan tersebut serta memanggil pihak kontraktor yang mengerjakan proyek itu. Peringatan akan diberikan agar kontraktor mengerjakan proyek dengan material sesuai spek.
Setiyadi menambahkan, campuran beton yang bagus adalah menggunakan pasir yang diayak, kerikil split pecah ukuran 1×2 dan 2×3 yang disesuaikan dengan desain kuat tekan yang akan dibuat. Jika campuran kerikil polos lebih banyak, maka akan berpengaruh pada kuat tekan beton yang dihasilkan. ”Karena pengecoran membutuhkan biaya mahal, jangan sampai ada kesan asal-asalan dalam pengerjaannya karena tidak rapi,” tambah Setiyadi. (yit/dk)