PURBALINGGA, HUMAS – Koordinator Program USAID PRIORITAS Provinsi Jateng DR Nurkholis mengatakan Purbalingga menjadi kabupaten pertama di Jawa Tengah yang menanda-tangani kontrak USAID PRIORITAS sekaligus yang pertama menganggarkan dana pendampingan kegiatan ini dalam APBD 2013. Menurutnya, tidak semua bupati mau menerima uluran tangan USAID dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya.
“Program USAID PRIORITAS ini memang program non fisik dan tidak ada satu rupiahpun dana dikucurkan ke rekening para fasilitator, maupun Pemkab. Makanya, tidak semua bupati mau, karena mungkin kurang menarik,” kata Nurkholis pada acara Sosialisasi Program USAID PRIORITAS di Ruang Ardi Lawet Gedung B, Rabu (30/1).
Nurkholis mengaku terkesan karena Bupati Drs H Heru Sudjatmoko MSi langsung menyetujui penawaran Program USAID di Purbalingga, saat pertama dirinya bersama tim audiensi di Peringgitan Rumah Dinas Bupati beberapa waktu lalu. Bahkan saat Peluncuran Program USAID di Semarang 20 Nopember 2012 lalu, Bupati Heru langsung menandatangani kerjasama.
“Kalau di tempat yang lain, biasanya minta waktu, dan pikir-pikir dulu. Makanya, saat launching, Bupati Purbalingga langsung tanda tangan yang lainnya bertanya-tanya kok bisa,” paparnya.
Nurkholis menjelaskan, The United States Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah meluncurkan program USAID Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students (PRIORITAS).
“Bantuan ini berupa bantuan teknis, seperti Training For Trainer, yaitu pelatihan bagi fasilitator agar mampu memberikan pelatihan kepada para guru di sekolah mitra agar metode pengajarannya lebih inovatif sehingga materi lebih mudah diterima siswa,” imbuhnya.
Purbalingga menjadi satu dari 13 kabupaten di Jawa Tengah yang selama lima tahun kedepan mendapat bantuan teknis di bidang pendidikan dari Program USAID PRIORITAS. Ada 31 sekolah yang menjadi mitra USAID PRIORITAS di Purbalingga, terdiri dari SD/MI sebanyak 20 sekolah dan SMP/MTs sebanyak 11 sekolah.
Sebanyak 20 sekolah untuk SD/MI terdiri dari 8 sekolah di Kecamatan Mrebet, 8 sekolah di Kecamatan Kemangkon dan 4 sekolah sebagai kontrol. Untuk SMP/MTs terdiri dari 4 sekolah di Kecamatan Mrebet dan 4 sekolah di Kecamatan Kemangkon serta 3 sekolah kontrol. Sekolah-sekolah kontrol ini berasal dari Kecamatan Padamara dan Kejobong.
Secara keseluruhan, Program USAID PRIORITAS di Purbalingga ini menjangkau lebih dari 8000-an siswa yang terdiri dari 3.556 siswa SD/MI dan lebih dari 4.500-an siswa SMP/MTs. Untuk fasilitatornya sendiri terpilih 30 orang dari ratusan pendaftar yang berlatar belakang guru kelas, guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Untuk dana monitoring, Purbalingga menganggarkan dana senilai Rp 25 juta sepanjang tahun 2013. (Humas/cie)