PURBALINGGA, HUMAS – Yayasan Purbalingga Peduli Anak Negeri (YPPAN) akan mengelola asrama siswa SMKN Negeri 3 Purbalingga. Yayasan bertugas membina anak-anak dari keluarga miskin diluar jam belajar sekolah. Pihak Yayasan juga nantinya akan mencari donatur untuk menjalankan roda kehidupan siswa yang ditampung di asrama.
YPPAN didirikan oleh Bupati Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si Ketua DPRD Tasdi, SH, MM, Ketua Tim Penggerak PKK Ny Sudarli Heru Sudjatmoko, Trisnanto Srihutomo, BE, S.Pd, Sekretaris Dinas Pendidikan Drs Subeno, SE, M.Si dan mantan Kepala DPPKAD C Sumarni DS, SE.
Subeno yang juga ketua YPPAN mengungkapkan, yayasan terdiri dari sejumlah pembina, pengurus, pengawas dan pengelola asrama.YPPAN fokus megurusi keperluan sehari-hari siswa yang tinggal di asrama. Untuk urusan pendidikan formal sekolah ditangani terpisah oleh pihak SMK 3 dibawah kendali Dinas Pendidikan.
“Untuk pengelolaan asrama dibagi dalam beberapa bidang meliputi bidang pendidikan di luar jam sekolah, kerumahtanggaan, pengelolaan asrama, hubungan kerjasama, konsumsi/akomodasi, perlengkapan, kesehatan dan gizi, kerohanian, komunikasi, keorganisasian, kecakapan hidup, bimbingan karir, pemasaran lulusan dan bidang humas,” jelas Subeno, saat rapat persiapan pengelolaan asrama SMKN 3 di ruang rapat bupati, Jum,’at (22/2) siang.
Diungkapkan Subeno, konsep asrama bukan seperti pada pengelolaan pondok pesantren. Siswa penghuni asrama berasal dari keluarga miskin yang memiliki prestasi dan tidak membedakan agama. “Di asrama ada pendidikan kerohanian, siswa diarahkan untuk tekun beribadah sesuai agamanya masing-masing. Kami menyiapkan tenaga kerohanian sesuai agama siswa, jika ada yang Kristen, Katolik, Hindu atau Budha, kami siapkan juga. Intinya, nasionalisme tidak membedakan agama yang tinggal di asrama,” ujar Subeno.
Subeno menambahkan, seleksi penerimaan siswa SMKN 3 akan dimulai pada 1 April s/d 30 April 2013 berupa seleksi tingka kecamatan. Pada tahun ajaran 2013/2014 akan menerima 72 siswa putra. Setiap kecamatan mengusulkan sekitar 6 anak untuk kemudian diseleksi berjenjang. “Nantinya yang lolos seleksi, tidak mesti setiap kecamatan jumlahnya sama. Hal yang menjadi pertimbangan seorang anak berhak masuk SMKN 3 dan ditempatkan di asrama yakni pintar, berprestasi, dan berkelakuan baik,” tambah Subeno.
Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko mengatakan, untuk tahun 2013 ini pengelolaan asrama masih didukung dengan dana APBD, namun untuk tahun berikutnya diharapkan berasal dari para donatur, dana CSR perusahaan dan sumbangan lainnya. “Untuk para pejabat Pemkab, akan kami wajibkan menjadi donatur, sehingga secara secara tidak langsung membantu mengentaskan kemiskinan di Purbalingga,” kata Bupati.
Dibagian lain, disela-sela peninjauan ke asrama bersama para pengelola, Bupati mengungkapkan masih perlunya pembenahan khususnya untuk sarana kamar mandi dan air bersih. “Jika jumlah siswa nantinya sudah penuh, maka jumlah kamar mandi perlu ditambah. Begitu juga dengan prasarana air bersih. Kami minta pihak PDAM untuk mendukungnya,” kata Bupati Heru. (Humas/y)