PURBALINGGA, HUMAS – Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si meminta kepada seluruh jajaran Palang Merah Indonesia (PMI) Purbalingga untuk terus bekerja dengan ikhlas dan cepat. Tuntutan ini berkaitan dengan munculnya sejumlah bencana alam seperti tanah longsor, banjir, dan angin ribut. ”Dalam menghadapi bencana, PMI dituntut untuk selalu siap dan siaga. Oleh karenanya dibutuhkan anggota ataupun relawan PMI yang ikhlas dan siap berjuang untuk melaksanakan tugas kemanusiaan. Kesiapsiagaan dan keikhlasan anggota ini tentunya harus diimbangi dengan organisasi yang solid,” pinta Bupati Heru Sudjatmoko. Permintaan itu disampaikan Bupati dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesra Setda Purbalingga, Ir Susilo Utomo, M.Si saat membuka Musyawatah Kerja (Muker) PMI tahun 2013 di aula Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Purbalingga, Sabtu (23/2). Muker membahas laporan evaluasi program kerja tahun 2012 dan rencana kerja tahun 2013. Musyawarah diikuti oleh para pengurus PMI kabupaten, Pengurus PMI kecamatan se-Purbalingga, perwakilan KSR (Korps Suka Rela), TSR (Tenaga Suka Rela), anggota Forpis (Forum Remaja Palang Merah Indonesia), dan pembina PMR. Ikut hadir pula perwakilan PMI Korwil III Jateng Ir Budi Haryanto, MM. Dibagian lain Susilo mengatakan, keberhasilan pelaksanaan program kerja tahun 2013 yang telah dirancang tergantung pada semangat dan etos kerja jajaran pengurus PMI Purbalingga dari berbagai tingkatan. ”Kami berharap jajaran PMI Purbalingga untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dan terus meningkatkan disiplin serta loyalitas anggota sehingga pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat dapat berjalan maksimal,” katanya. Indek Bantuan Naik Sementara itu Ketua PMI Purbalingga Drs Suyitno mengungkapkan, untuk memberikan pelayanan kemanusian khususnya terhadap korban bencana alam, pada tahun 2013 PMI menaikkan indek bantuan. Setiap Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya hancur akan dibantu Rp 500 ribu, sebelumnya hanya Rp 350 ribu. Untuk rumah rusak berat naik dari Rp 250 ribu menjadi 350 ribu, dan rusak ringan dari Rp 150 ribu naik menjadi Rp 250 ribu. “Dana siaga bencana di tingkat pengurus PMI kecamatan juga dinaikkan dari Rp 1 juta menjadi Rp 1,5 juta,” kata Suyitno sembari menambahkan selama tahun 2012 realisasi kesiapsiagaan bantuan bencana sebesar Rp 150,8 juta dan pada tahun 2013 dianggarkan Rp 223,6 juta. Untuk hasil bulan dana PMI, lanjut Suyitno, pada tahun 2012 terealisasi sebesar Rp 401.506.500,-. Pada tahun 2013 ditarget meningkat 25 persen sesuai arahan hasil Mukerprov PMI Jateng. “Pada tahun 2013 ini kami merencanakan seluruh hasil bulan dana PMI dikembalikan kepada masyarakat melalui bantuan kemanusian dan kegiatan PMI lainnya. Sementara untuk operasional markas PMI dibiayai dari penyisihan hasil Unit Donor Darah (UDD) dan klinik. Tahun ini pula kami akan membuka pelayanan apotik 24 jam dan menyiapkan praktek dokter spesialis,” kata Suyitno. UDD Sementara itu Direktur Unit Donor Darah (UDD) dr Jusi Febrianto, MPH mengungkapkan, pendapatan UDD PMI pada tahun 2012 sebesar Rp 2.048.666.541 sementara penerimaan sebesar Rp. 2.037.914.437 atau terdapat saldo Rp 459.393.235 setelah ditambah saldo awal 2012 yang besarnya Rp. 448.641.131,-. Pada tahun 2013, lanjut Jusi, UDD akan melakukan penataan ruang, pengadaan sejumlah peralatan dan implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai rekomendasi dari UDD PMI Pusat dan rekrutmen satu orang dokter tetap. “Rekomendasi ini kami jalankan untuk memenuhi persyaratan UDD tipe B,” kata Jusi. (Humas/y)