PURBALINGGA, INFO – Lomba Perpustakaan Sekolah yang diselenggarakan hingga ke tingkat nasional bukan hanya sekadar untuk mencari kejuaraan, namun yang lebih penting adalah berkembangnya perpustakaan di daerah-daerah. Lomba hanya menjadi sarana untuk menumbuhkan komitmen mengembangkan perpustakaan dan menumbuhkan minat baca masyarakat menjadi lebih tinggi.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Penilai Lomba Perpustakaan tingkat Nasional, saat melakukan penilaian lomba perpustakaan pada Perpustakaan Wisata Ilmu SMA Negeri 1 Kutasari, Senin (4/9). Sebelum melakukan peninjauan dan penilaian di SMA N 1 Kutasari, rombongan tim penilai nasional yang diketuai oleh Drs Sudirwan Hamid, MH terlebih dahulu diterima oleh Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM; Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE, B.Econ dan Ketua DPRD H Tongat, SH, MM di operasional room Graha Adiguna komplek Pendapa Dipokusumo Purbalingga.
“Lomba ini kami harapkan bukan hanya mencari juaranya, namun yang lebih penting bagaimana pengembangan perpustakaan di daerah,” kata Ketua Tim Penilai yang juga Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca.
Sudirwan mengaku, pengembangan perpustakaan dan minat baca di daerah sangat bergantung kepada komitmen kepala daerah. “Kami titip, pengembangan perpustakaan apakah itu perpustakaan umum, perpustakaan sekolah dan perpustakaan khusus di kabupaten Purbalingga menjadi salah satu perhatian Bapak Bupati bersama Ketua DPRD sebagai penentu anggaran,” katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati Tasdi mengatakan Pemkab Purbalingga sangat berkomitmen dalam mengembangkan perpustakaan. Hal itu dibuktikan dengan upaya meningkatkan organisasi yang mengurusi perpustakaan dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah menjadi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Peningkatan itu dibarengi dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumnber Daya Anggarannya.
Pengembangan perpustakaan, lanjut Bupati, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun kalangan komunitas dan perorangan juga bergerak untuk bersama-sama menumbuhkembangkan perpustakaan di komunitasnya masing-masing. Bupati mencontohkan, tergeraknya Ridwan Sururi yang mengembangkan Kuda Pustaka di Desa Serang, Kecamatan Karangreja dan sejumlah tokoh seperti mantan Bupati Triyono Budi Sasongko dan tokoh sukses Purbadi Hardjoprajitno, keduanya juga tergerak membangun perpustakaan di Purbalingga.
“Lomba perpustakaan tingkat nasional ini menjadi spirit bagi pemda maupun pegiat perpustakaan di Purbalingga untuk terus meju mengembangkan perpustakaan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Tentu melalui lomba ini kita juga ingin menjadi yang terbaik,” katanya.
Sementara, Kepala Perpustakaan Wisata Ilmu SMA N 1 Kutasari Sri Wulandari, SPd menuturkan perpustakaan Wisata Ilmu yang memwakili Provinsi Jawa Tengah dinyatakan menjadi 10 besar nominasi lomba perpustakaan tingkat nasional. Perpustakaan yang berdiri sejak 1999 telah mampu memberikan pelayanan e-book dan memiliki koleksi buku mencapai 4000 buku.
“Mudah-mudahan usaha keras kami mampu membawa nama harum Purbalingga di kancah nasional,” katanya.
Usai penerimaan di Purbalingga, rombongan tim penilai langsung menuju SMA Negeri 1 Kutasari untuk melakukan penilaian. Nantinya, pada 11 – 13 September akan diundang melakukan presentasi di Jakarta bersama 9 nominasi lainnya. (PI-4)