PURBALINGGA,HUMAS – Sekitar 20-an siswa SDIT Nurul Huda Desa Karangreja Kecamatan Kutasari mengunjungi Sekretariat Daerah (Setda) atau Kantor Bupati, Sabtu (17/3). Siswa – siswi kelas 6 ini mengunjungi ruang demi ruang di setiap bagian di Kantor Bupati dalam rangka mempertajam pengetahuan tentang Sistem Pemerintahan yang telah mereka pelajari pada Mata Pelajaran PPKN dan IPS.
“Kegiatan semacam ini kami lakukan setiap akhir pekan untuk memperkaya pengetahuan bagi anak didik sehingga proses belajar mengajar semakin efektif,” ujar Ketua Rombongan yang juga Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Hari Setiawan.
Kegiatan serupa mereka lakukan tak hanya di sekitar Kabupaten Purbalingga. Sebelumnya, mereka pernah berkunjung ke PLTA Mrica Banjarnegara, RS Margono Soekarjo Banyumas, dll. Mereka akan dipandu oleh tuan rumah mengunjungi setiap bagian lokasi untuk mengetahui fungsi masing-masing Bagian di Setda.
Seperti saat mengunjungi Bagian Humas Setda Purbalingga. Mereka dipandu Kepala Subbag Analisis dan Kemitraan Media Ir Prayitno MSi mengetahui seluk-beluk kerja kehumasan dan sandi telekomunikasi. Mereka mencatat setiap yang disampaikan Prayitno, kemudian bertanya jika mereka tidak memahami.
“Kliping itu apa?” tanya salah seorang siswa, ketika Prayitno menerangkan salah satu tugas staf Bagian Humas adalah menyusun kliping. Prayitno lalu mengambil contoh salah satu kliping yang berupa guntingan koran yang terbit hari itu yang telah tertempel di kertas HVS ukuran folio.
“Nah, kalau sudah disusun seperti ini, nanti kami fotokopi dan kami serahkan kepada para pejabat, terutama Pak Bupati. Koran yang dikliping, cuma yang ada berita Purbalingganya saja,” jelasnya.
“Buat apa Pak Bupati baca kliping?” tanya siswa yang lainnya. “Pak Bupati kan ingin tahu di Purbalingga itu telah terjadi peristiwa apa saja. Nah kalau ada keluhan masyarakat seperti dalam berita ini, atau dalam SMS pembaca ini, Pak Bupati jadi tahu, oo warga Purbalingga itu ingin dibuatkan jembatan disini, ingin dibantu ini dan itu. Begitu,” jelasnya disambut anggukan mengerti para siswa .
Lalu mereka melanjutkan ke Ruang Sandi dan Telekomunikasi yang masuk dalam bagian Humas juga. Mereka melihat mesin faksimili dan melihat kesibukan operator dalam menerima telepon masuk dan menyalurkannya.
“Kalau itu alat sandi, yang tahu caranya hanya petugas sandi. Itu isinya rahasia negara, yang tahu hanya petugas sandi langsung disampaikan ke Pak Bupati, tidak ada pejabat lainnya yang boleh tahu,” jelasnya sambil menunjukkan alat crypto phone dan crypto cell yang merupakan alat sandi anti sadap. Selain ke Bagian Humas, para siswa juga memasuki Bagian –Bagian lainnya di Setda. (Humas/cie)