PURBALINGGA, HUMAS – Tingkat pencemaran air di Sungai Gemuruh kian memprihatinkan. Kondisi air sangat keruh dan sampah mengotori aliiran sungai itu. Sungai Gemuruh melintas kota Purbalingga dengan panjang mulai dari hulu ke hilir sekitar 19,7 kilometer. Pencemaran dapat terlihat jelas di aliran sungai itu di wilayah Kelurahan Purbalingga Kulon.
Ats kondisi sungai yang memprihatinkan itu, para anggota pramuka Kwarcab Purbalingga, melakukan kegiatan pembersihan sungai. Kwarcab setidaknya menerjunkan 60 orang pramuka dari Gugus Depan (Gudep) SMKN 1 Padamara, dan kelompok Pecinta Alama (PA) SMA tersebut, juga dibantu dari Unit Bantu Pertolongan Pramuka (Ubaloka) Kwarcab.
Wakil Ketua Kwarcab Bidang Humas dan Pengabdian Masyarakat, Arif Hardoyo, SH bersama sejumlah pengurus Kwarcab yang memantau kegiatan Prokasih (Program Kali Bersih) itu mengungkapkan, pencemaran secara fisik dapat dilihat dari banyaknya sampah domestik seperti plastik dan sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai. Sementara keruhnya air diduga dari buangan limbah detergen dan dari sedimentasi di bagian hulu sungai. ”Secara fisik terlihat jika sungai sudah tercemar, namun perlu dilakukan uji kimia guna mengukur tingkat pencemaran itu dengan melihat parameter keasaman (pH), BOD, COD serta unsur kimia lainnya,” kata Arif Hardoyo, kegiatan Prokasih di Sungai Gemuruh, Minggu (18/3).
Menurut Arif, parameter COD (Chemical Oxygen Demand) adalah kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air. Sedang BOD (Biological Oxygen Demand) merupakan kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan didalam air oleh mikroorganisme. ”Parameter ini secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh oleh ketersediaan oksigen didalam air. Ketersediaan oksigen yang rendah tentunya berpengaruh terhadap ekosistem sungai khususnya makluk hidup ,” kata Arif Hardoyo.
Dijelaskan Arif Hardoyo, Prokasih yang ditanamkan kepada para pramuka dan pecinta alam agar mereka memhami betul pentingkan sebuah ekosistem lingkungan hidup. Sungai sebagai sumber daya air yang penting bagi kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Kualitas air sungai yang cenderung menurun sebagai akibat meningkatnya beban pencemaran yang bersumber dari kegiatan di sepanjang daerah aliran sungai, perlu dilakukan pencegahan dan mengurangi beban pencemaran.
”Program Prokasih ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas air sungai agar tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya, ” kata Arif. (Humas/y)