Memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Proklamasi Kemerdekaan RI, Pemkab Purbalingga akan menggelar festival jajanan pasar di alun-alun setempat, Sabtu (17/8) siang. Sedikitnya 20 jenis jajanan tradisional akan disajikan gratis untuk masyarakat.
Ketua panitia peringatan HUT RI Imam Subijakto mengungkapkan, festival jajanan tradisional dimaksudkan untuk mengangkat nilai makanan jajanan pasar dan mempromosikannya kepada masyarakat luas. Festival ini pertama kali digelar di Purbalingga dan mengambil tema ‘Maju Terus Kuliner Dahsyat Purbalingga, Gawe Wareg, Gawe Bombong’.
“Jajanan tradisional sejatinya justru banyak diburu oleh para tamu dari luar daerah seperti saat lebaran lalu. Oleh karenanya, kami ingin mengangkat jajanan pasar itu agar lrbih digemari oleh masyarakat luas, termasuk anak-anak yang sudah mulai meninggalkannya. Selain itu juga meningkatkan kesejahteraan para pedagangnya,” kata Imam Subijakto, Selasa (13/8).
Imam menjelaskan, jajanan yang akan disuguhkan antara lain jajanan dari pasar Badog Bancar seperti rabi aneka rasa, gethuk, oyek, grontol, inthil, gatot, cucur, jiwel dan ondol. Kemudian dari para pedagang jajanan di Gang Sawo sebelah Selatan Harum Swalayan antara lain berupa jajanan srabi, cenil, lopis, jongkong mata gareng, nasi bakar, bubur sumsum dan bubur candil. Pedagang di Kalikabong dan Kandanggambang antara lain tahu printil, rangin, puthu, kriwel Karanggambas, tape ketan, ketan bakar Babakan, es cau bancar yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
”Dari pedagang di Pasar Toyareka Kemangkon, ada pula jajanan awug-awug, jander, kamir dan sejumlah jajanan lain. Setidaknya ada 20 jenis jajanan tradisional,” kata Imam Subijakto yang juga Sekda Purbalingga.
Selain festival jajanan tradisional yang mulai berlangsung pukul 11.00 hingga 15.00 WIB, masyarakat yang berkunjung ke alun-alun juga akan dihibur dengan pentas kuda lumping dan barongsai.
Agenda lainnya yang bisa dinikmati masyarakat luas, lanjut Imam Subijakto, ada festival kentongan yang berlangsung Rabu (14/8) malam dengan star di tugu jam Gang Mayong ndan panggung kehormatan di alun-alun. Kemudian pentas band lokal di GOR Goentur Darjono pada Minggu malam (18/8), dan wayang kontemporer di Pendapa Dipokusumo, serta pawai/karnaval pada hari Senin 19 Agustus mulai pukul 09.00 WIB.
”Untuk acara lainnya masih bersifat seremonial seperti sidang paripurna DPRD, renungan suci, tasyakuran, upacara detik-detik proklamasi, pemberian remisi, aubade dan resepsi. Juga dilakukan anjangsana ke janda perintis di Desa Munjul Kecamatan Kutasari serta di Desa Padamara, Kecamatan Padamara,” tambahnya. (Humas/y)