Bupati Heru Sudjatmoko meminta kepada jajaran Direksi BPR BKK Kabupaten Purbalingga untuk terus meningkatkan kinerja. Menurutnya capaian kinerja yang diraih jangan sampai membuat berpuas diri. “Prestasi yang ada harus ditingkatkan. Terutama setelah jajaran Direksi yang baru dilantik dan diambil sumpahnya,” katanya saat melantik dan mengambil sumpah jajaran Direksi BPR BKK Kabupaten Purbalingga periode 2013-207, di Ruang Rapat Ardi Lawet kompleks Setda, Selasa (20/8).
Direksi yang dilantik antara lain Supriyono SH yang sebelumnya menjabat Direktur menjadi Direktur Utama (Dirut). Dia menggantikan pejabat lama Supardi SIP yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Selanjutnya jabatan Direktur dipegang oleh Rudiyanto SH. Bupati mengatakan pengisian jabatan tersebut sudah dilakukan sesuai aturan yang ada. “Diantaranya melalui proses seleksi dan juga fit and proper test,” terangnya.
Bupati mengatakan bahwa proses pengisian direksi sudah dimulai sejak Januari 2013. Awaknya terdapat tujuh nama yang berpeluang menduduki jabatan Dirut. Oleh karena itu dilakukan seleksi yang melibatkan tim independent dari perguruan tinggi. Nama-nama yang muncul sebagai kandidat Dirut berasal dari internal BPR BKK Purbalingga. “Prosesnya dilakukan secara fair dan terbuka,” lanjutnya.
Dalam bagian lain bupati menyampaikan bahwa pihaknya mengaku bangga dengan prestasi BPR BKK Purbalingga yang mampu menjadi terbaik pertama di Jateng. Pemkab berharap catatan prestasi yang ditorehkan PD BPR BKK Purbalingga jangan berhenti disini, tetapkan target untuk mencapai prestasi lebih tinggi. “Capaian ini juga harus menginspirasi dan mendorong semua pihak agar terus memperbaiki kinerja dan prestasi, termasuk perusahaan-perusahaan daerah lainnya. Kita pasti bisa, asal terus bekerja keras dengan ikhlas, tekun dan fokus,” harapnya.
Bupati juga memaparkan asset PD BPR BKK Purbalingga hingga akhir semester I tahun 2013 mencapai Rp 282,9 milyar. Kredit yang disalurkan Rp 248,264 miliar. “Sedangkan ana masyarakat yang terhimpun dalam bentuk tabungan dan depositi sebesar Rp 216,45 milyar lebih.
Pada tahun sebelumnya, asset perusahaan juga mengalami peningkatan dari Rp 240,9 milyar pada 2011 menjadi Rp 290,2 milyar. Demikian pula untuk dana masyarakat yang berhasil dihimpun. Pada 2011 hanya Rp 179,2 M menjadi Rp 222,8 M pada akhir Desember 2012. Dana masyarakat yang berasal dari tabungan Rp 131,55 milyar dengan jumlah rekening 70.865 buah. Dan dari Deposito berjangka Rp 91,29 milyar (2.184 rekening). Total penabung 73.049 rekening. Selama periode itu, disalurkan kredit Rp 227,9 milyar. “Meliputi kredit UMKM Rp 134,7 milyar atau 59,11 persen dari total kredit yang disalurkan. Sisanya Rp 93,2 milyar untuk kredit konsumsi,” tambahnya. (Humasy/hr)