PURBALINGGA, INFO – Kepastian bakal dibangunnya Bandara Jenderal Besar Soedirman rupanya menarik perhatian banyak investor yang bakal membangun usahanya di Purbalingga. Setelah MoU pengembangan Bandara JB Soedirman diteken, dalam sepekan ini, pemkab Purbalingga banjir penawaran investasi. Terakhir, pengusaha nasional asal Tegal Bambang Sumardi bersama mantan bupati Sukento Rido Marhaendrianto juga bertemu dengan Bupati H. Tasdi, SH, MM.
“Pengusaha asal Tegal Pak Bambang Sumardi berkomitmen untuk membangun pabrik gula di Purbalingga. Memang bukan skala besar, namun akan diawali dengan kapasitas 500 ton,” ujar Bupati Tasdi usai menerima calon investor pabrik gula di ruang kerjanya, Rabu siang (29/11).
Bupati Tasdi didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Ir. Sigit Subroto, MT, Kepala Bidang Ekonomi Bapelitbangda Ir. Sukram, Kepala Dinas Pertanian Ir Lili Purwati, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Ir. Zaenal Abidin, MM, Kepala Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Drs. Djarot Sopan Riyadi, dan Kepala Dinkominfo Tri Gunawan Setyadi, SH, MH.
Dikatakan Bupati, Pemkab Purbalingga sangat terbuka dengan investor yang akan menanamkan modalnya dan membangun usaha di kabupaten Purbalingga. Apalagi untuk bidang pertanian, termasuk pertanian tebu, bupati Tasdi mengaku sangat serius bekerjasama untuk mensejahterakan petani tebu di Purbalingga.
“Kita berharap rencana ini (pabrik gula-red) serius. Karena ketika di Purbalingga terdapat pabrik gula otomatis antusias petani tebu akan meningkat,” katanya.
Setelah bertemu Bupati, calon investor Bambang Sumardi mengaku senang karena Purbalingga sangat welcome terhadap rencana pembangunan pabrik gula mini. Pihaknya akan segera mematangkan perencanaan sehingga dalam waktu tidak lama akan bisa terealisasi.
“Komitmen ini modal awal. Nanti akan kita matangkan dan tahap berikutnya kami kembali ke Purbalingga dengan rencana investasi yang lebih mantap,” kata Bambang Sumardi didampingi putranya Wendi Sumardi, Direktur Garuda Mas Kota Tegal.
Sementaraitu, Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Ir. Lili Purwati menyambut baik rencana investasi pabrik gula di Purbalingga. Meski nantinya pabrik yang akan dibangun kapasitasnya tidak terlalu tinggi dengan kapasitas produksi 500 ton, namun jika ini terwujud bakal membangkitkan kembali gairah petani tebu di kabupaten Purbalingga.
“Dengan kapasitas produksi 500 ton, pada tahap pertama dibutuhkan lahan sekira 500 hektar. Kami semangat lagi mengembangkan budidaya tebu yang saat ini sedang menurun,” katanya.
Dikatakan Lily, rencana investasi pabrik gula mini tersebut menjadi harapan baru bagi petani tebu di Purbalingga. Pasalnya saat ini para petani yang masih berproduksi merasa kesulitan melakukan penggilingan karena tutupnya sejumlah pabrik gula. Saat ini petani tak lagi melakukan penggilingan di Pabrik Gula Sumberharjo Pemalang karena tutup. Sehingga petani harus melakukan penggilingan ke Madukismo Bantul, atau ke Banjaratma Brebes bahkan ke Tersana Baru Cirebon.
“Tentu kondisi ini tak menguntungkan karena petani harus mengeluarkan biaya operasional tinggi karena perjalananya jauh. Ini angin segar bagi petani dan kita berharap pabrik gula di Purbalingga terwujud,” jelasnya.
Terkait potensi pertanian tebu di Purbalingga, Lili mengungkapkan kabupaten Purbalingga pernah memiliki luasan lahan tebu mencapai 1600 hektar pada musim giling 2012 – 2013. Saat itu, produksinya mencapai rata-rata 750 kwintal per hektar. “Saat ini kita tinggal memiliki 500-an hektar dengan produktifitas yang rendah hanya sekitar 540 kwintal per hektar,” jelasnya.
Lili memastikan dengan adanya pabrik gula di Purbalingga, para petani akan bergairah kembali dan produktifitasnya juga otomatis akan meningkat. (PI-4)