PURBALINGGA-DINKOMINFO, Bupati Purbalingga Tasdi, SH., MM meminta kepada seluruh jajarannya untuk lebih meningkatkan kinerja dalam melaksanakan program dan kegiatan di tahun 2018. Tahun 2016 sebagai tahun waming-up, tahun 2017 sebagai tahun percepatan sedang tahun 2018 sebagai tahun lompatan. Hal itu disampaikan Bupati Tasdi saat memimpin Rakor POK, Minggu (21/01) yang dilaksanakan di Pendopo Dipokusumo.
Ada catatan yang menyakitkan bagi Bupati Tasdi di tahun 2017, karena ada kegiatan yang putus kontrak dan gagal lelang. Yang putus kontrak ada 2 yaitu; pembangunan jembatan Tegalpingen dan sarana air bersih Kutabawa, keduanya merupakan Bantuan Gubernur (Bangub), sedangkan yang gagal lelang; pembangunan jalan yang diakibatkan tanah longsor/ambles di Sumampir, Rembang. Disamping itu juga ada beberapa proyek yang belum selesai pengerjaannya menjadikan “PR” ditahun 2018 ini; pembangunan Purbalingga Islamic Center (PIC), RSIA Panti Nugroho, gedung dewan dan pembangunan bandara JB Soedirman.
Menghadapi tahun 2018 Bupati Tasdi meminta jajarannya untuk lebih serius lagi dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan, jangan sampai ada lagi proyek yang putus kontrak maupun gagal lelang yang berakibat rakyat menderita. “Kalau terjadi putus kontrak ataupun gagal lelang, maka rakyat yang dirugikan, ini dosanya bertumpuk-tumpuk dosa pada Negara, pada pemerintah dan dosa pada rakyat ” ujarnya saat memimpin Rakor POK.
Bupati meminta kepada para kepala OPD untuk mempunyai inovasi dan kreasi dalam menjalankan program dan kegiatan, Kepala OPD juga diharapkan menjadai tauladan dan dinamisator di instansinya. “Kalau Kepala OPD-nya memble, anak buaeh ya memble,” ujarnya memberi semangat kepada jajarannya. Tahun 2018 diharapkan semua program dan kegiatan rampung di bulan November, di bulan Desember tinggal peresmiannya. Jangan sampai bulan Desember menjadi bulan kelabu karena ada kegiatan yang putus kontrak karena habis jangka waktu pelaksanaanya maupun gagal lelang.
Selain itu juga Bupati menyampaikan bahwa pada tahun 2018 ini akan mengangkat dan menyerahkan SK Guru Tidak Tetap (GTT) sebanyak 1.654 orang. Pengangkatan GTT ini sebagai bentuk perhatian dan komitmen Bupati untuk meningkatkan sektor pendidikan, sebagaimana hal ini diatur dalam PP 19/2017 tentang Guru yang menyatakan bahwa apabila ada kekosongan guru maka Kepala Daerah wajib mengisi untuk melanjutkan penyelenggaraan pendidikan.
Di sektor kesehatan Bupati menyoroti masih minimnya ketersediaan fasilitas tempat tidur bagi pasien, karena di Purbalingga baru menyediakan 625 tempat tidur, padahal idealnya ada 937 tempat tidur pasien sesuai dengan jumlah penduduk Purbalingga 937.000 dimana perbandingan tiap 1000 penduduk ada 1 tempat tidur bagi pasien.
Di sektor ekonomi Bupati menyoroti infrastruktur yaitu pembangunan akses jalan yang dilebarkan. Rencananya nanti akan diadakan 50 buah Bus Transpurbalingga yang menghubungkan jalur antar Kecamatan se Purbalingga. Di tahun ini pula akan dimulai pembangunan bandara JB Soedirman sebagai bandara komersil yang akan mempercepat pertumbuhan dan pemerataan serta kemajuan di bidang ekonomi di Jawa Tengah bagian Selatan Barat.(PI-3/PI-6)