Bupati Purbalingga, Tasdi membuka Purbalingga Campus Fair (PCF) yang digelar di GOR Mahesa Jenar pada Sabtu (3/2/2018). Dalam sambutannya ia mengapresiasi dan mendukung diadakannya acara yang digelar setiap tahun tersebut.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia khususnya Gemalingga (Gerakan Mahasiswa Purbalingga) yang telah menyelenggarakan PCF ini. Kami dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga sangat mendukung acara ini, karena dapat memberi informasi bagi adik-adik kita, para pelajar yang masih SMA untuk mengetahui seputar informasi perguruan tinggi yang mereka inginkan” kata Tasdi dalam sambutannya.
Selain itu, Tasdi menambahkan acara ini selain sebagai media informasi, juga memiliki andil dalam pembangunan pendidikan di Purbalingga.
“Acara Purbalingga Campus Fair ini saya harapkan dapat memotivasi para pelajar khususnya pelajar SMA untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sehingga dapat mendukung pembangunan pendidikan di Kabupaten Purbalingga.” imbuh Tasdi
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Purbalingga Tasdi, Asisten Pemerintahan dan Kesra Agus Winarno, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Yanuar Abidin, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sridadi.
Senada dengan pernyataan Bupati, Ketua Panitia PCF Fahmy Arvy Praditya mengatakan acara tersebut bertujuan agar para pelajar kelas 12 mengerti tentang marwah pendidikan itu sendiri karena berhubungan dengan tema kita yaitu manifest pendidikan.
“Karena pendidikan bukan bertujuan untuk mencari ilmu saja namun dapat menjadi bekal kehidupan mereka di masa yang akan datang” kata Fahmy.
Selain itu, Bangun Rizka Wijayanto, selaku Pelaksana Tugas (Plt) Gerakan Mahasiswa Purbalingga (Gemalingga) menambahkan, Purbalingga Campus Fair yang diikuti oleh 26 universitas yang ada di Pulau Jawa tersebut sudah berjalan 6 tahun dari tahun 2012, itu menandakan antusiasmenya meningkat.
“Pendidikan sangat penting. Mengingat fenomena bonus demografi sebentar lagi akan terjadi, yaitu sekitar tahun 2025-2030 di mana usia produktif lebih banyak dari usia non produktif, semoga pendidikan dapat menjadi modal awal menciptakan pemuda-pemuda yang intelek yang berguna bagi nusa dan bangsa.” pungkas Bangun. (PI-9/PI-6)