PURBALINGGA-HUMAS, Pemkab Purbalingga mengeluarkan 3 komitmen dalam upayanya menanggulangi HIV-AIDS yang akhir-ahir ini sangat mengkhawatirkan generasi muda, pelajar, para pekerja maupun masyarakat umum.
Menurut Bupati Purbalingga, Drs Sukento Rido Marhaendrianto, MM pada saat membuka seminar dalam rangka memperingati Hari HIV AIDS se dunia di Pendopo Dipokusumo Minggu (1/12) bahwa Pemkab Purbalingga sangat konsisten dan komit dalam upaya penangulangan HIV-AIDS ini. Komitmen yang pertama adalah dengan membentuk Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan Sekretariat KPA yang keanggotaannya melibatkan tokoh masyarakat, LSM, Organisasi kewanitaan, Organisasi Sosial, Kepolisian serta Instansi Pemerintah terkait lainnya. Yang Kedua memberikan dana hibah kepada KPA setiap tahun serta menyediakan kantor sekretariat KPA agar memudahkan masyarkat untuk mengakses informasi seputar masalah HIV- AIDS.
“Yang ketiga, menyediakan layanan VCT di RSUD Goeteng Taroenadibrata yang diperuntukan untuk masyarakat untuk berkonsultasi dan melakukan pemeriksaaan kesehatan diri terhadap HIV-AIDS. Saya berharap masyarkat tidak usah ragu-ragu untuk memeriksakan di klinik VCT ini karena kenyamanan dan kerahasiaan akan dijamin” ujar Sukento
Sukento juga menambahkan bahwa seminar ini adalah awal dari gerakan untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak mengucilkan penderita HIV AIDS. Hal ini dikarenakan penyakit HIV-AIDS tidak dapat menular hanya sekedar bersentuhan tangan atau berciuman.
“HIV AIDS hanya dapat ditularkan oleh tiga faktor, yaitu darah, cairan kelamin dan ASI (Air Susu Ibu) Walaupun kondom katanya sudah aman, namun lewat beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti luar negeri ternyata virus HIV-AIDS masih bisa menembus lapisan kondom. Dari hasil penelitian ada 30% virus HIV-AIDS bisa menembus lapisan kondom” jelas Kento
Sedangkan Ketua Panita Heny Ruslanto mengatakan penderita HIV di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2011 ada 17 orang, pada tahun 2012 ada 19 dan sampai Oktober 2013 ada 17 orang jika ditambahkan secara komulkatif sudah mencapai 53 orang dan ini yang tercatat di RSUD Goeteng. Dimungkinkan bisa bertambah lagi hal ini di karenakan adanya masyarakat yang memeriksakan di luar purbalingga atau masyarakat tidak tahu tentang adanya kilinik VCT atau adanya KPA di Purbalingga.
“Maksud digelarnya seminar ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana penularan, bahanyanya, pencegahan dan perwatannya virus HIV-AIDS, yang kedua meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan penyakit HIV-AIDS secara bersam – sama, dan ketiga untuk meningkatkan kesadaran masayarakat untuk secara dini memeriksakan kesehatannya di kilinik VCT, sehingga apabila ada yang terkena penyakit ini maka dapat dilakukan penanganan yang cepat.” Ujar Heny
Seminar HIV-AIDS ini dihadiri oleh Sekda, seluruh kepala SKPD, Camat, Kepla Desa, Kepala Sekolah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pramuka, Siswa dan Ormas dan ODHA. Pada seminar juga di hadirkan 3 pembicara yaitu Ediyono, SKM dari DKK Purbalingga, dr. Wuryanto, M.Sc., SpPD dari RSUD Goeteng Taroenedibrata dan Testimkoni penderita ODHA Memey dari Kabupaten Temanggung yang tergabung dalam LSM Kiss Smiley dan MC dari Ki Tarsun dan Nyi Tarsun.
Pada Akhir acara Bupati Purbalingga dan Ibu berjabat tangan dengan penderita ODHA, hal ini dilakukan untuk mengkampanyekan bahwa HIV-AIDS tidak ditularkan melalui jabatan tanggan atau hanya bersentuhan kulit saja. Sehingga masyarkat diharapkan jangan sampai mengucilkan ODHA. (dy)