PURBALINGGA, HUMAS – Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko M.Si mengapresiasi diadakannya Parade Seni Pelajar yang dihelat jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga. Pasalnya kegiatan yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dinilai bisa menjadi obat bagi kerinduan masyarakat akan hiburan. Terbukti ribuan warga rela berjejal disepanjang rute pawai dan dikomplek alun-alun Purbalingga.
Bupati mengakui selama kepemimpinannya, jarang ada kegiatan hiburan di alun-alun. Bahkan Ia banyak membaca SMS (Short Message Service) yang isinya berupa keluhan masyarakat diantaranya Alun-Alun sepi dan tidak ada kegiatan.
”Sesunggunya saya tidak anti goyang, saya tidak anti hiburan. Tetapi saat ini memang kondisinya belum memungkinkan untuk menggelar hiburan. Saya mencanangkan tahun ini sebagai tahun keprihatinan dan tahun dandan- dandan,” kata Heru saat membuka acara Parade Seni Pelajar di Alun-Alun Purbalingga, Senin (2/5).
Terlihat hadir di panggung kehormatan, Wakil Bupati Drs H Sukento Rido Marhaendrinto MM beserta istri, Ketua DPRD H Tasdi SH, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan Kepala Dinas Pendidikan Henny Ruslanto.
Bupati menyakini kegiatan parade seni mampu menjadi hiburan bagi masyarakat sekaligus sebagai ajang kreatifitas dan inovasi masyarakat di bidang seni budaya. Setidaknya kata bupati kegiatn ini menjadi satu bagian dari upaya nguri-uri budaya lokal Purbalingga.
Karenanya lanjut Heru, parade seni yang diikuti 103 grup seni dari berbagai tingkatan sekolah di Purbalingga diharapkan bisa menjadi pemicu bagi komponen masyarakat untuk meramaikan alun-alun.
Ia juga menyampaikan penghargaan kepada orang tua siswa yang begitu antusias mendukung kegiatan yang diikuti putra putrinya.
”Saya melihat dukungan para orang tua begitu luar biasa. Kegiatan ini tentu membutuhkan banyak pembiayaan. Selain biaya kepanitiaan, dukungan swadaya sekolah dan orang tua juga tinggi,” katanya.
Sementara Ketua Panitia Iskhak S.Pd M.Pd mengatakan, kegiatan Parade Seni Pelajar tingkat Kabupaten Purbalingga diikuti 103 peserta teridiri dari 22 grup kesenian peserta didik PAUD Non Formal, 22 grup PAUD Formal, 23 grup SD/MI, 26 grup pelajar SMP dan 10 grup kesenian siswa SMA/SMK/MAN. Jumlah peserta sebanyak itu terdiri dari grup musik lokal 37 grup, seni nasional 17, seni religi 27 dan seni kreasi baru 22 grup.
”Sebenarnya ada ratusan grup musik di kalangan peserta didik yang ingin menjadi peserta. Namun panitia menetapkan tiap kecamatan hanya berhak mengirimkan maksimal 2 grup tiap tingkatan,” katanya.
Ia menambahkan pelaksanaan parade seni dibagi tiga bagian. Pentas peserta tingkat PAUD Non Formal dan PAUD Formal disediakan dua panggung di Alun-Alun bagian selatan. Sedangkan bagi peserta SD/MI-SMP/MTs-SMA/MAN/SMK harus berjalan kaki dengan start di pertigaan Gang Mayong menuju panggung kehormatan di Alun-Alun kemudian finish di perempatan Jl Kapten Sarengat.
”Sebelum parade juga telah ditampilkan peserta tambahan yakni Marchingband TK Kemala Bayangkari, Marchingband MI Sambas dan Tarian kolosal Lir Ilir 1200 peserta TK/RA/BA Kabupaten Purbalingga. Selain itu Hadroh MAN Purbalingga, Tari Takthok BA Aisyiah Cabang Purbalingga dan Tari Marhaban dari BA Aisyiah Bajong Kecamatan Purbalingga,” jelas Iskhak yang juga Kabid PAUD dan PNF pada Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga. (Humas Pbg/Hr)