PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, Kamis (9/8) menyelenggarakan Rapat Kordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakor-POK) ke-2 tahun 2018 di Ruang Ardilawet Setda Purbalingga. Pada pertemuan tersebut dipaparkan ada 14 proyek pembangunan ke-PU-an yang harus menjadi perhatian.

Sebelas proyek tersebut diantaranya didapati masih ada beberapa permasalahan yang harus dibenahi, selain itu juga beberapa diantaranya dinyatakan lamban. Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Purbalingga, Yunantono SE memaparkan, berdasarkan hasil monitoringnya 11 proyek tersebut diantaranya Pelebaran jalan Kopral Tanwir, Median Jalan MT Haryono, Peningkatan kapasitas Jalan Letnan Yusuf, Peningkatan Jalan depan Puskesmas Kalimanah.

Peningkatan Jalan Toyareja – Jetis, Peningkatan Kapasitas Jalan Kembangan – Karanggedang, Pemeliharaan Jalan Karanggambas – Mipiran – Susukan, Pembangunan Jembatan Sungai Bodas Tuas Jalan Rajawana Rembang, Pembangunan Jembatan Bumisari – Cipaku, Pembangunan Jembatan Karanggambas dan Pembangunan Jembatan Kaligintung ruas Jalan Pepedan – Tegalpingen.

Selain itu juga 3 proyek keciptakaryaan, diantaranya Pembagunan gedung DPRD, penyempurnaan Pembangunan Kantor Kecamatan Rembang dan Pembangunan Pasar Cipaku. “Untuk Jalan Kopral Tanwir, saluran drainase jalan tidak lurus, terdapat tanah yang belum dibebaskan, pekerjaan mengalami deviasi minus 13,5%,” kata Yunantono di hadapan para perwakilan rekanan, BUMN, BUMD, para Camat dan Kepala OPD.

Median jalan MT Haryono didapati belum dibuatkan lubang drainase, Jalan Letnan Yusuf didapati masih ada bagian yang tidak diberi talud penahan. Peningkatan Jalan depan Puskesmas Kalimanah mengalami keterlambatan. “Tepi jalan sudah digali, tapi setelah itu ditinggal lebih dari 25 hari terbengkalai. Ini mengganggu aktifitas dan pelayanan kesehatan,” katanya.

Peningkatan Jalan Toyareja – Jetis kurang miring serta tampak adanya retakan di bagian perkerasan jalan. Peningkatan kapasitas jalan Kembangan – Karanggedang pada besi dowel didapati tidak dilumasi/dicat atau diberi plastik. Pemeliharaan jalan Karanggambas – Mipiran – Susukan besi tulangan drainase tidak sesuai gambar dan sebagian tidak dibendrat, tidak adanya kubus beton. Pembangunan Jembatan Sungai Bodas Tuas Jalan Rajawana Rembang terdapat tiang jaringan fiber optik.

“Pembangunan Jembatan Karanggambas progres baru 21,054% yang terdiri dari item pekerjaan minor. Sisanya 63,64% yang merupakan bangunan utama jembatan belum signifikan,” katanya.

Sementara itu ‘PR’ terbanyak justru terdapat pada proyek Jembatan Tegalpingen – Pepedan. Mulai dari belum terpenuhinya material, baja belum dicat dan mulai berkarat, oprit belum dikerjakan, jumlah pekerja minim, dan tidak adanya dokumen pelaksanaan.

“Jembatan ini juga belum dicor. Padahal akses baru bisa lewat Pepedan, namun disitu ada 5 titik cross drain yang terbuat dari box culvert yang sebagiannya sudah rusak karena mobilisasi kendaraan yang melintas. Dibutuhkan akses alternatif untuk penyelesaian pekerjaan,” katanya.

Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon menyampaikan APBD Purbalingga tahun 2018 yakni Rp 1,992 Triliun yang digunakan untuk membiayai 87 program dan 1446 paket kegiatan. Anggaran fisik ini hampir berontribusi 20% total keseluruhan APBD, tingginya porsi tersebut, Ia menginginkan agar anggaran yang tidak sedikit ini bisa tepat sasaran, tepat mutu, tepat waktu dan tepat volume sehingga nantinya betul-betul bisa dirasakan masyarakat.

“Yang namanya APBD ini adalah uang rakyat. Jadi ketika anda-anda ini bermain-main dengan uang rakyat, balasannya tidak hanya oleh manusia tapi Gusti Allah yang membalas!,” katanya.

Berasarkan data dari Sibangda (Sistem Informasi Pembangunan Daerah) pada triwulan ke dua ini, dari target fisik 22,40 % baru terealisasi 17,88% artinya masih ada deviasi minus 4,5 %. “Ini yang harus dicari tahu. Apa permasalahnya dan segera dicarikan solusi agar ke depan tidak ada keterlambatan-keterlambatan apa lagi putus kontrak,” katanya.(Gn/Humas)