PURBALINGGA – Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2018 bakal dilaksanakan di Desa Makam, Kecamatan Rembang. Hal itu disampaikan oleh Komandan Kodim 0702/Purbalingga Letkol Inf Andy Bagus Diyan Arika SIP dalam pertemuan Rapat Kordinasi Teknis TMMD Sengkuyung Tahap III di Pendopo Cahyana, Jumat (12/10).
“Penunjukan Desa Makam sebagai sasaran TMMD Sengkuyung Tahap III ini adalah berdasarkan usulan dari masyarakat desa yang diwadahi oleh Pemda, disetujui dan dianggarkan di tahun 2018 ini. Desa Makam dipilih karena untuk memeratakan program-program pembangunan,” ungkapnya.
Selain latarbelakang alokasi anggaran, dipilihnya Desa Makam ini juga karena partisipasi masyarakat cukup tinggi. Terbukti sudah 2 pekan ini telah berlangsung Pra-TMMD dengan peran serta langsung masyarakat. Selain itu juga sasaran fisik yang akan dikerjakan merupakan jalan penghubung antar desa, yang jika dimaksimalkan akan terasa manfaatnya bagi roda perekonomian masyarakat.
TMMD Sengkuyung Tahap III ini akan berlangsung selama 30 hari yakni mulai tanggal 15 Oktober hingga 13 November 2018 mendatang. Andy merinci ada 5 kegiatan fisik yang akan dikerjakan dalam TMMD kali ini.
Diantaranya Pembangunan jalan Makadam dengan volume : 455 m X 5 m; Pelebaran Jalan dengan volume : 455 m X 5 m; Pembangunan Drainase dengan volume : 100 m X 0,40 m X 0,30 m; Pembangunan Gorong-Gorong dengan volume : 0,40 m X 5 m = 3 Unit; serta Pembangunan Talud dengan volume : 100 m X 2 m. Dalam giat fisik ini akan dilaksanakan oleh 95 orang, terdiri 50 orang masyarakat, personel Kodim 0702, Tibmas Polres Purbalingga, Bappelitbangda Purbalingga, Dinpermasdes, DPU PR.
“Saat ini masyarakat sudah mulai menebang pohon-pohon mereka untuk pelebaran jalan, mereka sudah ada kesadaran bahwa ini untuk kepentingan bersama. Selain itu pada pra-TMMD ini juga sudah ditempatkan alat berat untuk mempercepat pelaksanaan,” katanya.
Andy menjelaskan, TMMD Sengkuyung berbeda dibanding dengan TMMD Reguler. Teknis pelaksanannya sama, sedangkan yang membedakan adalah dukungan anggarannya. TMMD regular menggunakan anggran dari TNI, sedangkan TMMD Sengkuyung atau Imbangan ini menggunakan anggaran dari pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi.
“Pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap III ini dianggarkan sebanyak Rp 500 juta. Terdiri dari Rp 187,2 dari APBD provinsi dan Rp 312,8 dari APBD Kabupaten,” katanya.
Sementara itu Plt Bupati Purbalingga yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda, Drs Agus Winarno MSi menyampaikan TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral yang penanganannya melibatkan semua unsur terkait secara integral dengan sasaran program baik pembangunan fisik maupun non fisik.
“Saya berharap ke depan kegiatan TMMD di Kabupaten Purbalingga semakin baik dengan kegiatan fisik dan non fisik yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat sehingga diharapkan dapat mengakselerasi pencapaian kesejahteraannya,” katanya.
Ia juga berpesan agar masing-masing pihak hendaknya dapat memanfaatkan TMMD sebagai wahana meningkatkan kemanunggalan tni dengan rakyat. Hasil kegiatan ini baik yang berupa fisik maupun non fisik agar senantiasa terus dipelihara dan ditingkatkan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Senantiasa memahami situasi dan kondisi serta berbagai aspirasi yang berkembang sehingga dapat mengakomodasikannya guna membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat. Ciptakanlah iklim yang kondusif sehingga masyarakat yang terlibat dapat secara sadar dan ikhlas mendukung kegiatan TMMD sampai selesai,” lanjutnya.(Gn/Humas)