PURBALINGGA – Selain harus aktif dalam melaksanakan program-program PKK dalam upaya pemberdayaan kesejahteraan keluarga, kader-kader PKK dituntut memahami program-program pembangunan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Purbalingga dan mampu mensosialisasikan program tersebut ke semua masyrakat di wilayahnya masing-masing.
“Jadi jangan cuma sosialisasi program-program kegiatan PKK saja, namun kader PKK harus paham program-program Pembangunan Pemerintah dan juga permasalahan yang mendasari dikeluarkannya kebijakan pembangunan akibat adanya permasalahan sosial, kemiskinan, pendidikan dan juga kesehatan,” kata Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ. MM. di gedung Srikandi kompleks pendopo Dipokusumo Purbalingga, Kamis (15/11).
Plt. Bupati Dyah H. Pratiwi menyampaikan hal tersebut saat membuka temu kader PKK se Purbalingga yang diikuti kader PKK dari 18 Kecamatan dan 224 Desa di Purbalingga yang dihadiri juga sejumlah pimpinan OPD pembina tim penggerak PKK Kab. Purbalingga.
“Saya menyambut baik kegiatan temu kader ini, seharusnya tidak hanya dilaksanakan setahun sekali untuk lebih meningkatkan silaturahmi dan kekeluargaan sekaligus memotivasi semangat kader PKK di wilayah untuk lebih semangat melaksanakan kegiatan PKK menjadi lebih baik lagi,” katanya.
Menurutnya, dengan temu kader PKK akan dapat meningkatkan pengetahuan bagi para kader karena hal itu sangatlah penting mengingat peran para kader PKK dalam menyampaikan sosialisasi kepada 950 ribu warga Purbalingga tentang program pemerintah dan segala permasalahannya, diantaranya angka kemiskinan di Purbalingga yang masih tinggi menempati ranking 4 besar di Provinsi Jawa Tengah.
“Maka peran teman-teman kader PKK ini yang harus mampu memberdayakan ekonomi rumah tangga sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga,” katanya.
Plt. Bupati Dyah H. Pratiwi melanjutkan, disamping pemberdayan ekonomi, pembinaan karakter keluarga juga sangat penting dengan didasari dari permasalahan degradasi moral. karena saat ini banyak generasi muda yang terjerumus pada pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, minuman keras dan berbagai macam efek buruk dari globalisasi.
“Efek globalisasi dengan revolusi industri memang banyak positifnya, namun perlu antisipasi dampak negatifnya dan pengetahuan kader PKK dituntut mampu mensosialisasikan hal tersebut kepada msyarakat,” lanjutnya.
Yang tak kalah penting menurut Plt. Bupati Dyah H. Pratiwi adalah program PKK terkait penghayatan dan pengamalan Pancasila dimana saat ini marak pengaruh radikalisme dan terorisme bahkan Purbalingga pernah ada gerakan Gafatar yang diikuti ratusan orang. Terkait kesehatan, dirinya meminta kader PKK untuk terus memberikan sosialisasi Posyandu, pemberian ASI eksklusif, peningkatan gizi bayi, balita danibu menyusui serta penanganan permasalahan pernikahan dini.
“Dari permasalahan kekurangan gizi, pada berbagai kesempatan, saya berikan pendamping makanan tambahan bagi warga yang kekurangan gizi dan perlu diketahui saat ini Purbalingga adalah salah satu daerah yang harus menuntaskan permasalahan stunting,” katanya.
Plt. Bupati Dyah H. Pratiwi menyampaikan, Pemkab Purbalingga akan selalu memberikan dukungan untuk kegiatan PKK karena PKK adalah mitra kerja Pemkab yang mampu memberikan sosialisasi secara langsung ke masyarakat program-program pembangunan daerah sekaligus ujung tombak pemberdayaan keluarga Purbalingga. (t/ humas)