PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Didikbud) menyelenggarakan lomba karawitan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke 188 Kabupaten Purbalingga. Lomba ini terdiri dari 3 kategori, diantaranya kategori Pelajar, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kecamatan.
Lomba karawitan kategori pelajar dilaksanakan Rabu (12/12) di Pendopo Dipokusumo. Pada pembukaan acara lomba ini, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyampaikan, seni karawitan memiliki banyak manfaat, salah satunya yakni melatih jiwa kekompakan siswa.
“Dalam seni karawitan kita belajar kebersamaan dan kekompakan. Karena karawitan ini untuk menghasilkan harmoni suara agar selaras dibutuhkan kebersamaan tidak boleh ngaco sendiri. Secara tidak langsung ini juga melatih generasi muda belajar untuk kebersamaan kekompakan karena itu kunci kesuksesan pembangunan dan kemasyarakatan,” katanya.
Lebih lanjut, lomba karawitan ini juga memiliki manfaat yang lain. Diantaranya melestarikan budaya khususnya sebagai orang Jawa.
“Sudah barang tentu sebagai masyarakat Jawa Tengah, khususnya Purbalingga wajib hukumnya untuk melestarikan. Sebab karawitan juga digemari masyarakat termasuk orang luar negeri. Orang Belanda saja datang ke Jogja hanya untuk belajar nyinden dan karawitan,” katanya.
Sementara itu Kasi Kesenian dan Nilai Tradisi Dindikbud Purbalingga Rien Anggraeni Setya SPd mengatakan perlombaan ini tentunya untuk membangkitkan kembali spirit musik tradisional Jawa.
“Jika tidak dilestarikan maka tidak diregenerasi lagi musik tradisional ini. Melalui lomba ini diharapkan muncul kecintaan bagi generasi muda akan seni karawitan ini,” katannya.
Adapun peserta lomba karawitan kategori pelajar diikuti oleh 22 kelompok pelajar SMP, SMK dan SMA di Purbalingga. Untuk kategori OPD yang akan diikuti oleh 26 kelompok/instansi, sedangkan kategori kecamatan bakal diikuti oleh 18 kelompok.
“tahun ini ada peningkatan jumlah peserta kategori pelajar, jika tahun lalu hanya 14 peserta, sekarang 22 peserta. Upaya lain kami dalam melestarikan musik tradisional ini juga fasilitasi seperangkat gamelan ke kecamatan, dan sekolah secara bertahap,” katanya.
Juri dari pelaksanaan lomba ini diantaranya Darno SSen MSn dan Drie Setiawan, keduanya dosen/akademisi dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Serta Rumpoko Setyo Aji SSn dari Guru SMKN 3 Banyumas.
“Dari perlombaan ini masing-masing kategori akan diambil Juara 1,2,3 dan Juara Harapan 1,2,3. Masing-masing akan mendapatkan piala dan uang pembinaan. Untuk Juara 1,2,3 masing-masing mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 5 juta, 4 juta, 3 juta dan masing-masing Juara harapan mendapatkan Rp 1 juta,” katanya.(Gn/Humas)