PURBALINGGA- Mengawali kegiatan di hari pertama masuk kerja tahun 2019, Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ. MM. beserta suami Rizal Diansyah, SE. didampingi sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mengunjungi pondok pesantren (ponpes) dan panti asuhan. Rangkaian kunjungan ini dimulai dengan kunjungannya ke ponpes dan panti asuhan Al Husna dukuh Mandalaksa desa Patemon Kec. Bojongsari.
“Kunjungan kami sebagai apresiasi atas kontribusi pondok pesantren dan panti asuhan pada tahun 2018 dalam pembinaan akhlakul karimah anak-anak, generasi muda Purbalingga dan kami sampaikan permohonan maaf belum bisa maksimal berikan pelayanan dan bantuan pada pengembangan pondok pesantren dan panti asuhan. Kami Pemkab Purbalingga mohon doa restu dan dukungannya agar dalam menjalankan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan berjalan lebih baik lagi, diberi kekuatan lahir batin dalam mengemban amanah menjalankan tugas kami melayani masyarakat,” kata Plt. Bupati Dyah H. Pratiwi, Rabu (02/01).
Kunjungan dilanjutkan ke panti asuhan dan yayasan pendidikan Al Mujahadah di Desa Pagerandong Kec. Mrebet, panti asuhan Muhammadiyah Bobotsari, panti rehabilitasi An Nur Desa Bungkanel Kec. Karanganyar, ponpes mamba’ul Ikhsan desa Karangpucung Kec. Kertanegara, panti asuhan Griya Al Ma’un Kec. Kertanegara, panti asuhan Nadhief desa Senon Kec. Kemangkon dan panti asuhan Nurussalam desa Pelumutan Kec. Kemangkon.
Dalam setiap kunjungannya, Plt. Bupati berdialog dengan para pengasuh ponpes maupun panti asuhan untuk menyerap aspirasi dari para ulama, dan hal itu bertujuan mengetahui secara langsung berbagai hal berkenaan dengan kekurangan dan kebutuhan ponpes dan panti asuhan sekaligus memberikan solusi bantuan maupun kegiatan yang dapat membantu pengembangan ponpes dan panti asuhan.
Dalam dialog dengan para ulama, Plt. Bupati juga diberikan pesan seperti dari pengasuh pondok rehabilitasi An Nur KH. Supono Mustajab agar dalam menjalankan pemerintahan tentunya harus lebih bijaksana, dan pada setiap menentukan kebijakan pemerintahan akan lebih baik apabila terlebih dahulu mengedepankan silaturahmi kepada ulama maupun tokoh agama dan masyarakat Purbalingga.
“Semoga nantinya dalam menjalankan roda pemerintahan terjalin sinergitas yang baik antar pimpinan, jangan saling menjatuhkan, janganlah keras hati, harus dengan bombong anggone nyambut gawe (senang/ikhlas dalam melaksanakan pekerjaannya), sehingga setiap kebijakan akan senantiasa menjadi berkah bagi masyarakat Purbalingga menjadi lebih baik lagi,” kata KH. Supono. (t/ humpro2019)