PURBALINGGA – Meminimalisir surat suara rusak dan mengantisipasi golput, Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta untuk ikut mensosialisasikan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan di bulan April 2019. Menurut Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Purbalingga, Agus Winarno, semua pihak harus belajar dari kasus banyaknya surat suara rusak dalam Pemilihan Kepala Desa akhir tahun 2018 lalu karena belum maksimalnya sosialisasi kepada para pemilik hak pilih.
“Bahkan ada satu desa, seribu orang lebih surat suaranya rusak. Kalau pemilik hak pilih ada 5000 orang, berarti sudah ada 20 persesn hak pilih sia-sia karena surat suara rusak, sayang sekali,” jelas Agus di depan para ASN saat memimpin Apel Pagi, Senin (4/2).
Agus menambahkan, kurang maksimalnya sosialisasi bisa terjadi karena dua hal. Pertama karena belum semua pemilik hak pilih mendapat sosialisasi. Dan yang kedua, sosialisasi sudah dilaksanakan namun belum mencakup semua informasi yang wajib diketahui masyarakat, kurang efektif dan efisien sehingga para pemilik hak pilih masih tetap belum memahami sebagaimana mestinya.
“Menjelang Pemilu serentak ini, KPU hanya berfokus memberikan sosialisasi kepada komunitas-komunitas, harapannya ketua komunitas, pengurus dan anggotanya bisa melanjutkan sosialisasi kepada masyarakat. Tapi, mengantisipasi belum meratanya informasi saya berharap ASN bisa ikut mensukseskan Pemilu dengan ikut memaksimalkan sosialisasi,” tegas Agus.
Terlebih dalam Pemilu 2019 ini, lanjut Agus, yang harus dicoblos para pemilih cukup banyak. Ada pemilihan presiden, pemilihan calon legislatif di DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, dan DPRD Pusat serta DPD. Jika pemilihan kades yang lebih sederhana saja banyak kesalahan, maka perlu kerja keras mensosialisasikan ke masyarakat untuk meminimalisir kesalahan fatal dalam pemilu yang lebih rumit.
“Apalagi yang ada fotonya itu Cuma Presiden dan DPD. Kalay foto caleg baik DPRD kabupaten, provinsi maupun pusat hanya tulisan dan gambar partainya saja. Ini tantangan yang tidak sepele, apalagi untuk para pemilih yang usianya sudah lanjut,” imbuhnya. (est)